Buka konten ini
LONDON (BP) – Otoritas Keuangan Inggris (Financial Conduct Authority/FCA) berencana mencabut larangan bagi investor ritel untuk membeli produk exchange-traded notes (ETN) berbasis kripto. Kebijakan itu menandai pergeseran pendekatan regulator terhadap aset digital seiring dengan dorongan pemerintah untuk mengerek pertumbuhan ekonomi melalui inovasi finansial.
Sebelumnya, sejak 2020, FCA melarang investor ritel mengakses produk ETN kripto karena risikonya yang terlalu tinggi. Namun, kini regulator menilai pelonggaran itu diperlukan guna menciptakan keseimbangan baru dalam pengelolaan risiko. Termasuk mendukung daya saing pasar keuangan Inggris.
’’Kami ingin menyeimbangkan kembali pendekatan terhadap risiko. Mencabut larangan itu akan memungkinkan masyarakat menentukan sendiri apakah investasi berisiko tinggi ini sesuai bagi mereka,’’ kata David Geale, direktur eksekutif bidang pembayaran dan aset digital FCA, sebagaimana dikutip Reuters Senin (9/6).
Dia menambahkan, usul itu akan masuk dalam tahap konsultasi publik sebelum diterapkan secara resmi. Meski pelonggaran tersebut menyasar produk ETN, FCA menegaskan bahwa larangan terhadap perdagangan derivatif kripto untuk investor ritel tetap diberlakukan.
Sebagai bentuk pengawasan, FCA menetapkan bahwa produk ETN kripto hanya boleh diperdagangkan di bursa investasi yang telah disetujui otoritas. Dengan mekanisme itu, regulator berharap mampu melindungi konsumen sembari memberikan ruang bagi pertumbuhan inovasi finansial.
Sebagai catatan, ETN merupakan instrumen investasi berbasis utang yang melacak kinerja suatu aset, dalam hal ini mata uang kripto. Meski potensi keuntungannya tinggi, volatilitas harga yang ekstrem menjadikan produk itu juga berisiko tinggi bagi investor individu. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO