Buka konten ini
LONDON (BP) – CEO Nvidia Jensen Huang disambut penuh antusiasme saat membuka London Tech Week di Olympia London pada Senin (9/6) waktu setempat. Mengenakan jaket kulit hitam yang jadi ciri khas, Huang disamakan dengan tokoh fiktif Tony Stark alias Iron Man—miliarder genius dalam jagat film Marvel—karena peran besar dalam kemajuan akal imitasi (AI) global.
Sebagai gambaran antusiasme yang tinggi, antrean panjang mengular bahkan 40 menit sebelum Huang dijadwalkan naik ke panggung bersama Perdana Menteri Inggris Keir Starmer. “Dia seperti Iron Man. Jumlah infrastruktur yang dibutuhkan untuk teknologi AI tidak akan mungkin tercapai tanpa pria itu,” kata salah satu pengunjung London Tech Week seperti dilansir CNBC, Selasa (10/6).
Meski tidak ada pengumuman investasi bernilai miliaran dolar dalam acara tersebut, Inggris tetap mencatat kemenangan diplomatik. Dalam pernyataan publiknya, Huang menyebut Inggris sebagai negara yang dikagumi dunia dalam bidang teknologi dan berada dalam situasi Goldilocks atau kondisi yang sangat ideal karena ekosistem modal ventura kuat. Ditambah kehadiran talenta AI unggulan dari perusahaan seperti Google DeepMind, Synthesia, Wayve, dan ElevenLabs.
Dalam pidato yang disampaikan dengan penuh keyakinan, Huang menegaskan bahwa AI kini harus diperlakukan sebagai infrastruktur esensial.
“AI adalah teknologi luar biasa. Seperti listrik, AI menjadi dasar bagi segalanya. Infrastruktur mendorong riset, riset menghasilkan terobosan, dan terobosan melahirkan perusahaan. Dari situ, ekosistem akan bergerak semakin cepat,” bebernya.
Komitmen Investasi di Inggris
Huang menambahkan, Inggris adalah tempat yang hebat untuk berinvestasi. Sebagai wujud konkret komitmen tersebut, Nvidia mengumumkan peluncuran forum industri AI berdaulat di Inggris bertajuk U.K. Sovereign AI Industry Forum.
Selain itu, Nvidia menggandeng penyedia layanan cloud seperti Nscale dan Nebius untuk membangun pusat data baru yang akan mengoperasikan ribuan cip Blackwell GPU, salah satu cip AI tercanggih di dunia saat ini. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO