Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Herry Iman Pierngadi (IP) merasa beruntung bisa melatih ganda putra Malaysia. Sebab, skuad ganda putra yang ada saat ini disebutnya sebagai generasi emas.
“Ya menurut saya sih memang waktunya ganda putra Malaysia. Saatnya untuk mereka bisa naik. Mungkin itu rezeki saya untuk bisa membantu ganda putra Malaysia bisa bersaing di level dunia,” bebernya.
Saat ini, tiga ganda putra Malaysia menduduki top 10. Yaitu, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin di ranking pertama BWF, Aaron Chia/Soh Wooi Yik di ranking kedua, dan Man Wei Chong/Kai Wun Tee (7). Khusus untuk Goh/Nur, dia merupakan pemain professional.
Herry menyebutkan, saat ini, pola permainan antara Indonesia dan Malaysia hampir sama. Apalagi, Herry memberikan materi latihan yang tidak jauh berbeda saat di Indonesia.
“Saya nggak langsung rombak, saya ngikutin dulu. Tapi saya masuk pelan-pelan, saya ubah. Tapi mereka ngerasa cocok, ya lanjut terus. Nggak bisa langsung 100 persen,” tuturnya.
Meskipun, Herry mengakui perubahan tersebut secara adaptasi variatif. Ada pemain yang cepat, ada juga yang lambat. Herry menjelaskan, sejauh ini pemain seperti Man/Tee belum 100 persen. Sedangkan, untuk Aaron/Soh sudah sesuai dan hampir paham terkait penerapan strategi.
“Man/Tee masih 60-70 persen baru bisa penyesuaian. Tapi di bawah-bawahnya masih butuh waktu lagi, masih butuh lama lagi lah,” ucapnya.
Soal prestasi, Herry mengakui kalau semua di luar ekspektasi. “Ya jujur lah di luar perkiraan saya. Karena kan memang setelah saya ngelatih di sana satu bulan itu, Maret nya tur Eropa. Kan saya nggak mendampingi. Jadi belum kelihatan,” ujarnya.
Menpora Malaysia Beri Apresiasi
Federasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) dan Kementerian Olahraga pun puas dengan kinerja para pelatihnya. Terutama Herry IP. Apalagi, BAM tengah merancang program Road to Gold (RTG) Olimpiade 2028.
“Kami melihat bahwa prestasi bulu tangkis telah meningkat sejak penambahan pelatih baru Herry IP (ganda putra), Rosman Razak (ganda putri) serta Nova Widianto (ganda campuran),” kata Hannah Yeoh, Menpora Malaysia seperti dikutip Strait Times.
“Kementerian melalui Dewan Olahraga Nasional telah memberikan dana sebesar RM8 juta (sekitar Rp30,7 miliar) kepada BAM. RM4,5 juta dialokasikan pemain program podium, RM1,3 juta untuk pemain cadangan nasional, dan terakhir RM2,2 juta untuk pengembangan pemain,” tegasnya. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : RYAN AGUNG