Buka konten ini
KAPAL bantuan Madleen yang sedang berlayar menuju Gaza dicegat pasukan Israel, Minggu (9/6). Kapal berbendera Inggris itu membawa makanan, susu formula bayi, dan perlengkapan medis. Kapal itu juga ditumpangi 12 aktivis internasional, termasuk Greta Thunberg asal Swedia dan anggota parlemen Eropa, Rima Hassan.
Madleen berangkat dari Italia pada Minggu (1/6). Koalisi Freedom Flotilla menyebut kapal dicegat secara paksa pada pukul 03.02 waktu setempat. AFP melaporkan kehilangan kontak dengan kapal pada waktu yang sama.
“Jika Anda melihat video ini, kami telah dicegat dan diculik di perairan internasional,” kata Thunberg dalam video singkat yang dirilis sebelum komunikasi terputus.
Dilansir dari The Guardian, foto terakhir yang dikirim memperlihatkan para aktivis mengenakan jaket pelampung dan berdiri melingkar dengan tangan di atas kepala.
Melanggar Blokade Laut
Pemerintah Israel menyatakan kapal dibawa ke pelabuhan Ashdod. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan, mereka akan mencegah kapal tanpa izin melanggar blokade laut Gaza.
Setelah pengalihan kapal, Kementerian Luar Negeri Israel mengunggah foto para aktivis sedang ditawari air dan roti lapis. Dalam pernyataannya, mereka menyebut awak Madleen sebagai selebriti di atas kapal pesiar selfie.
Pengacara hak asasi manusia Huwaida Arraf menyebut penyitaan kapal dan penahanan awak sebagai pelanggaran hukum internasional. “Para relawan ini tidak tunduk pada yurisdiksi Israel dan tidak dapat dikriminalisasi karena memberikan bantuan atau menentang blokade ilegal. Penahanan mereka sewenang-wenang, melanggar hukum, dan harus segera diakhiri,” katanya. (***)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO