Buka konten ini
SAN FRANCISCO (BP) – CEO OpenAI Sam Altman mengungkapkan bahwa saat ini akal imitasi (AI) mampu menjalankan tugas setara dengan karyawan tingkat pemula. Dalam waktu dekat, Altman memperkirakan AI dapat bekerja secara terus-menerus, selama beberapa hari, tanpa jeda.
“Saat ini AI dapat disamakan dengan seorang anak magang yang mampu bekerja selama beberapa jam. Namun dalam waktu dekat, teknologi ini akan berkembang menjadi setara dengan insinyur perangkat lunak berpengalaman yang mampu bekerja tanpa henti selama beberapa hari,” tutur Altman seperti dilansir Fortune.
Altman juga menyebut, agen-agen AI atau sistem yang mampu menyelesaikan tugas kerja dengan bantuan perangkat lunak lainnya, akan berkembang secara eksponensial hingga setara dengan karyawan profesional. “Saya berani bertaruh, tahun depan kita akan mulai melihat agen AI yang bisa membantu menemukan pengetahuan baru atau memecahkan persoalan bisnis yang sangat kompleks,” katanya.
Agar Relevan dalam Perubahan Zaman
Menurut beberapa pemimpin industri, adopsi AI merupakan langkah krusial untuk tetap relevan di tengah perubahan zaman. Sebagai contoh, CEO Nvidia Jensen Huang menegaskan bahwa adaptasi terhadap teknologi tidak bisa dihindari. “Anda tidak akan kehilangan pekerjaan karena AI, tetapi Anda akan kehilangan pekerjaan karena seseorang yang menggunakan AI,” ujarnya.
Generasi Z tampaknya telah merespons peringatan ini dengan cepat. Menurut survei Resume.org, sekitar 51 persen responden Gen Z menganggap AI generatif seperti ChatGPT sebagai rekan kerja atau bahkan teman. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan hanya 40 persen milenial dan 35 persen dari generasi X atau baby boomer.
Altman menambahkan bahwa cara generasi muda memanfaatkan AI juga menunjukkan pergeseran paradigma. “Orang yang lebih tua menggunakan ChatGPT sebagai pengganti Google. Sementara itu, mereka yang berusia 20-an dan 30-an menggunakannya sebagai penasihat hidup, dan mahasiswa menggunakannya sebagai sistem operasi,” beber Altman. ”Bahkan, ada kecenderungan anak muda tidak membuat keputusan hidup tanpa bertanya terlebih dahulu kepada ChatGPT,” sambungnya.
Tidak Semua Sikapi dengan Optimisme
Namun, tidak semua tokoh teknologi menyambut era AI dengan optimisme. CEO Anthropic Dario Amodei memperkirakan bahwa dalam lima tahun ke depan, separo dari seluruh pekerjaan kantoran tingkat pemula dapat hilang akibat otomatisasi AI. Dia memperingatkan bahwa tingkat pengangguran dapat melonjak hingga 10 persen hingga 20 persen dari angka saat ini yang berada di kisaran 4 persen.
Ancaman ini semakin nyata dengan kemajuan teknologi terbaru. Model AI Claude dari Anthropic kini dikabarkan mampu menulis kode secara otonom hingga hampir tujuh jam tanpa henti. Itu menunjukkan bahwa peran manusia dalam pekerjaan administratif dan teknis kini berada di bawah bayang-bayang otomatisasi. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO