Buka konten ini
TANJUNGPINANG (BP) – Dari kerupuk gonggong hingga tanjak dan kain songket, beragam produk unggulan pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) Tanjungpinang kini tertata apik di Sentra IKM Tengku Mandak, kawasan Bintan Centre. Sentra promosi ini menjadi etalase permanen bagi kreativitas lokal yang selama ini tersebar di berbagai sudut kota.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Tanjungpinang, Riany, mengatakan, ada 80 produk yang dipajang dan dipasarkan di sentra ini. Rinciannya, 40 item berupa makanan khas daerah seperti kerupuk siput gonggong dan kerupuk tenggiri, serta 40 item lainnya berupa produk kerajinan tangan, termasuk batik, rajutan, hingga aksesori tradisional Melayu.
“IKM itu bukan hanya soal kuliner, tetapi juga tentang warisan budaya dalam bentuk kerajinan. Sentra ini kami siapkan sebagai pusat promosi produk lokal,” ujar Riany, Kamis (5/6).
Lebih dari sekadar tempat pajangan, produk IKM Tanjungpinang kini mulai menembus pasar ritel modern. Sebanyak 12 produk makanan ringan lokal telah berhasil menembus 18 gerai Indomaret di Batam, setelah melalui proses verifikasi administrasi dan teknis yang cukup ketat. Riany menyebut, produk-produk itu juga tengah disiapkan untuk masuk ke jaringan Indomaret di Bintan.
“Harapan kami, ke depan produk IKM Tanjungpinang bisa merambah seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya.
Disdagin mencatat, saat ini terdapat sekitar 1.200 produk IKM aktif yang dibina secara berkala. Pendampingan tersebut mencakup pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB), pelatihan audit mutu, fasilitasi sertifikasi halal melalui LPPOM, pengurusan PIRT melalui Dinas Kesehatan, hingga penanganan teknis dalam produksi.
Program pembinaan ini sudah berjalan tiga tahun terakhir, didukung oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Perindustrian pada 2022, 2023, dan 2024. Salah satu fokus tematik program tersebut adalah pengembangan wisata, dengan makanan ringan sebagai daya tarik utama.
”Dengan pendekatan wisata, makanan khas menjadi pintu masuk untuk mengenalkan budaya Tanjungpinang,” kata Riany.
Langkah-langkah strategis ini diharapkan menjadi batu loncatan agar IKM Tanjungpinang tak hanya tampil di rak-rak toko, tapi juga bersaing di pasar nasional hingga internasional. Sebuah upaya kecil yang menaruh harapan besar di pundak para pelaku ekonomi kreatif lokal. (*)
Reporter : YUSNADI NAZAR
Editor : GALIH ADI SAPUTRO