Buka konten ini
BANYUWANGI (BP) – Awan yang menutupi sejak pagi membuat pengamatan visual Gunung Raung terhambat. Petugas pun tidak bisa memastikan kondisi vulkanik gunung yang wilayahnya tersebar di tiga kabupaten di Jawa Timur itu: Banyuwangi, Bondowoso dan Jember.
“Hari ini (kemarin) kami belum bisa memastikan apakah masih ada erupsi atau tidak karena puncak tertutup awan,” ucap anggota Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung Agung Tri Subekti kepada Radar Banyuwangi Grup Jawa Pos, kemarin (8/6).
Raung terus mengalami erupsi sejak Kamis (5/6) sampai dengan Sabtu (7/6). Gunung setinggi 3.332 meter di atas permukaan laut itu menyemburkan asap dari puncak.
Agung menuturkan, pada periode awal, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur laut. Dia menambahkan,erupsi menerus itu tidak hanya kali ini terjadi.
Karakter Raung
Pada 2015, erupsi Raung terjadi hingga sebulan. “Pada 2020 dan 2021 juga sama, erupsi terjadi menerus hingga sebulan. Untuk penyebabnya, kami tidak bisa memastikan, tapi memang karakter Raung seperti itu,” katanya.
Sementara itu, pada Sabtu (7/6), tim base camp Raung berhasil sampai di puncak untuk melakukan pengamatan visual. Kepala Dusun Wonorejo Desa Kalibaru Wetan, Dimas Wahyu Pramana, mengungkapkan, tim yang berisi para pendaki yang mayoritas guide kawakan di gunung tertinggi ketiga di Jawa Timur itu mendaki ke puncak sejak Jumat (6/6) sore. “Sabtu mereka sudah mengirimkan visual kawah Raung seperti apa,” katanya.
Menurut Dimas, dari hasil pantauan tim pendaki itu, kondisi kawah Raung terlihat mengeluarkan asap kelabu dari kaldera. “Kondisinya ada seperti di foto itu, untuk seperti apa kelanjutannya, kami akan tunggu rekomendasi dari Perhutani dan instansi lain,” katanya.
Selain melakukan pengecekan puncak Raung, jelas dia, tim juga turut memastikan titik-titik camp pendakian di gunung tersebut dalam kondisi baik.
“Di Gunung Raung ada banyak titik camp. Anggota juga cek satu per satu kondisinya dan semua ternyata aman,” ucap pria yang dulunya juga guide di Gunung Raung tersebut. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : PUTUT ARIYO TEJO