Buka konten ini
SAGULUNG (BP) – Jalan berlubang yang tergenang air di bawah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) depan SP Plaza, Sagulung, ditimbun warga dengan material bekas bangunan. Langkah ini dilakukan guna mencegah jatuhnya pengendara motor yang kerap tidak menyadari adanya lubang yang tertutup genangan air.
Menurut warga sekitar, kondisi jalan rusak tersebut sudah lama dikeluhkan. Namun, hingga kini belum ada tindakan konkret dari pihak terkait.
“Sudah pernah ada yang jatuh, karena lubangnya tertutup air. Tidak kelihatan. Makanya waktu ada lori bawa material bekas, kami minta sekalian ditimbunkan ke lubang itu,” kata Sulaiman, salah satu warga yang tinggal tak jauh dari lokasi, Minggu (8/6).
Kerusakan jalan itu berada di jalur padat kendaraan, terutama saat jam sibuk. Lubang cukup dalam dan nyaris tak terlihat karena selalu tergenang air, terutama ketika hujan turun. Kondisi ini membuat pengendara, terutama pemotor, sangat rentan mengalami kecelakaan.
Sulaiman menjelaskan bahwa inisiatif penimbunan ini murni dari warga sekitar demi keselamatan bersama.
“Kalau nunggu ditangani pemerintah, bisa tambah parah. Apalagi ini bukan lubang kecil, dalam dan panjang juga,” ujarnya.
Pemerintah Kota Batam sebenarnya telah memasukkan ruas jalan ini dalam proyek pelebaran dari arah Simpang Puteri Hijau. Namun, hingga kini proyek tersebut belum mencapai titik kerusakan jalan di bawah JPO itu.
“Pelebaran jalan itu sudah hampir sampai ke Simpang TKT, tinggal beberapa meter lagi. Tapi lubang ini sudah terlalu parah. Harusnya ada tindakan sementara dulu sambil menunggu proyek besar rampung,” keluh warga lainnya.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Batam, Suhar, menyatakan bahwa jalan rusak di depan SP Plaza memang termasuk dalam proyek pelebaran dari arah Simpang Puteri Hijau. Namun, ia tidak merinci kapan pengerjaan akan menjangkau titik kerusakan tersebut.
“Kami pastikan ini masuk dalam agenda pelebaran jalan. Tapi memang bertahap. Untuk sementara, kami akan koordinasikan upaya perbaikan sementara agar tidak membahayakan pengguna jalan,” ujar Suhar saat dikonfirmasi.
Warga berharap, meski proyek besar belum mencapai lokasi, perbaikan sementara seperti penimbunan material atau pengecoran dapat segera dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban lebih banyak. Apalagi, kondisi jalan yang tertutup air sangat rawan, terutama pada malam hari dan saat hujan turun. (*)
Reporter : EUSEBIUS SARA
Editor : RATNA IRTATIK