Buka konten ini
NIAT pulang usai menunaikan ibadah salat Magrib justru berujung petaka bagi DF, warga Tiban Baru, Kecamatan Sekupang. Dalam perjalanan pulang pada Kamis (5/6) malam, DF menjadi korban pembegalan oleh seorang pria tak dikenal yang berpura-pura menanyakan alamat.
Peristiwa berlangsung cepat. Saat DF melintas di kawasan Tiban Baru, seorang pria menghentikannya dan berpura-pura menanyakan arah. Belum sempat menjawab, pria itu langsung mengancam dengan sebilah pisau dan mencoba merampas sepeda motor Honda Beat milik korban.
“Korban sempat mencoba mempertahankan motornya, namun pelaku langsung menusukkan pisau ke arah dada korban,” ujar Kapolsek Sekupang, Kompol Benhur Gultom, Minggu (8/6).
Tak hanya itu, pelaku kembali menyabetkan pisau ke tangan korban yang masih berusaha melawan. Setelah melumpuhkan DF, pelaku langsung melarikan diri membawa sepeda motor tersebut.
Meski mengalami dua luka tusuk, DF tidak dirawat inap karena lukanya dinyatakan ringan. Namun, trauma akibat kejadian itu masih membekas.
Kapolsek menegaskan bahwa pihaknya masih memburu pelaku. “Identitas pelaku masih kami telusuri. Kami sedang mengumpulkan keterangan saksi dan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian,” kata Benhur.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat berkendara seorang diri di malam hari. “Kami minta warga lebih waspada jika ada orang tak dikenal menghampiri. Bila merasa mencurigakan, segera jauhi dan laporkan ke pihak berwajib,” imbaunya.
Sementara itu, Tono, warga Tiban, Sekupang, mengaku khawatir dengan meningkatnya aksi kriminal belakangan ini. Ia berharap aparat kepolisian lebih rutin melakukan patroli hingga ke kawasan perumahan. “Kalau bisa, patroli jangan hanya di jalan besar, tapi masuk juga ke dalam perumahan. Biar pelaku kejahatan tidak leluasa,” ujarnya.
Menurut Tono, kasus seperti ini menciptakan rasa tidak aman di tengah masyarakat, apalagi bagi warga yang sering keluar malam sepulang kerja atau beribadah. “Kalau kejadian seperti ini makin sering, kami jadi waswas mau keluar rumah,” tambahnya.
Ia juga mendorong adanya koordinasi antara polisi dan RT/RW setempat untuk membangun sistem pengawasan berbasis warga, termasuk pemasangan kamera pengawas dan ronda malam. “Kami juga siap bantu jaga lingkungan, asal ada dukungan dan arahan dari pihak berwajib,” ucapnya. (***)
Reporter : Rengga Yuliandra
Editor : RATNA IRTATIK