Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Pertarungan memperebutkan status “Istora Boy” dimenangkan oleh atlet Denmark, Anders Antonsen. Dia mengalahkan pebuku tangkis Taiwan, Chou Tien Chen, pada final tungga putra Indonesia Open Super 1000. Antonsen menang 22-20, 21-14 saat berlaga di Istora Senayan, Jakarta, Ming-gu (8/6).
“Tentu saja (bahagia). Saya sering bermain di sini (Istora). Saya terbiasa dengan sorakan, saya terbiasa dengan itu. Itu menjadi tempat yang luar biasa untuk bermain badminton,” ujarnya saat diwawancatai usai pertandingan.
Menurutnya, selalu menyenangkan bermain di Istora karena fans yang sangat bersemangat. “Terdengar (suara) terlalu kencang. Ada banyak faktor yang harus diinginkan saat bermain badminton. Jadi, itu sulit, tapi sangat menyenangkan juga,” katanya.
Antonsen harus menggunakan pain killer. Dia menjelaskan karena di pekan ini banyak melompat untuk smes. “Jadi saat melompat, kaki saya ke lantai berkali-kali. Jadi kaki saya sangat keras. Jadi itulah mengapa saya mengambil pain killer kali ini,” ujarnya.
Sejak di babak semifinal, dia merasa sudah bermain agak lambat. Bahkan, sebelum laga final tidak banyak istirahat. “Saya tidur mungkin 1-2 jam, kemudian bangun dan mencoba melakukannya lagi dan lagi. Ini adalah sebuah sport yang sangat-sangat sulit untuk seluruh badan,” katanya. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : RYAN AGUNG