Buka konten ini
CIBITUNG (BP) – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bersama Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid, secara resmi membuka fasilitas pusat data terbesar di Indonesia milik PT DCI Indonesia, bernama JK6.
Terletak di DCI H1 Campus, Kawasan Industri MM2100, Cikarang Barat, Bekasi, pusat data ini memiliki daya listrik sebesar 36 megawatt. JK6 merupakan fasilitas ke-8 yang dibangun oleh DCI Indonesia dan menjadi tulang punggung infrastruktur digital nasional.
Di tengah lebih dari 220 juta pengguna internet dari total 280 juta penduduk, pusat data memegang peran strategis dalam menopang layanan digital dari transaksi keuangan, layanan pemerintahan, komunikasi hingga sektor industri penting lainnya.
CEO sekaligus pendiri DCI Indonesia, Toto Sugiri, menyatakan bahwa keberadaan JK6 semakin memperkuat posisi perusahaan sebagai pemimpin pusat data di tanah air. Dengan kehadiran JK6, kapasitas total DCI Indonesia kini mencapai 119 megawatt.
Menurutnya, inisiatif ini juga mendukung visi pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen dalam lima tahun melalui penguatan infrastruktur digital.
“Kami menunjukkan bahwa karya anak bangsa mampu bersaing di industri global. Seluruh pengembangan kami berbasis keahlian lokal, namun tetap memenuhi standar internasional,” jelas Toto dalam acara peresmian, Selasa (3/6).
AHY menegaskan pentingnya keberadaan pusat data berskala internasional di dalam negeri. Meski bukan satu-satunya pendorong kemajuan, ia menyebut infrastruktur digital adalah prasyarat penting bagi lompatan ekonomi Indonesia ke depan.
”Pemerintah akan terus memberikan dukungan terhadap transformasi digital nasional, termasuk melalui sinergi dengan sektor swasta. DCI adalah contoh nyata kepeloporan sejak 2013 yang kini memimpin industri pusat data nasional,” ujar AHY.
Menteri Komdigi Meutya Hafid turut menambahkan bahwa peresmian JK6 bukan hanya pencapaian korporat, tetapi juga simbol kesiapan Indonesia untuk berperan lebih besar di kancah digital Asia.
“Pusat data ibarat pelabuhan digital, menopang sektor-sektor strategis. Maka hilirisasi digital harus diperkuat lewat kebijakan inovatif, dukungan untuk startup, kolaborasi multipihak, serta penguatan institusi,” kata Meutya menutup pernyataannya. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : PUTUT ARIYO TEJO