Buka konten ini
BATUAMPAR (BP) – Modus penyelundupan sabu melalui Kota Batam kian beragam dan kini marak dilakukan oleh kurir wanita. Dalam dua bulan terakhir, Kantor Bea Cukai Batam telah menangkap empat kurir wanita yang mencoba menyelundupkan sabu melalui pelabuhan dan bandara dengan berbagai cara, mulai dari menyembunyikan sabu di dalam tubuh, koper, hingga alat pemanggang wafel.
Kepala Kantor Bea Cukai Batam, Zaky Firmansyah, mengatakan pihaknya akan meningkatkan pengawasan terhadap penumpang wanita sebagai respons terhadap tren penyelundupan tersebut.
“Setiap shift akan kami tempatkan petugas wanita untuk mempermudah pemeriksaan,” ujar Zaky.
Ia menjelaskan, selain melibatkan kurir wanita, pola penyelundupan juga bergeser. Saat ini, sebagian besar kurir melakukan perjalanan malam hari guna memanfaatkan kelengahan petugas di jam-jam rawan.
“Ini dimanfaatkan pelaku karena situasi malam hari cenderung lebih longgar dari sisi pengawasan,” katanya.
Untuk itu, Zaky menekankan pentingnya deteksi dini melalui pengamatan terhadap gerak-gerik mencurigakan serta pemeriksaan barang bawaan. Menurutnya, petugas memiliki teknik khusus untuk membaca bahasa tubuh dan indikasi perilaku mencurigakan dari para penumpang.
“Kita ingatkan terus kepada petugas agar tidak lengah. Kewaspadaan mutlak diperlukan,” tegasnya.
Zaky juga menyoroti pentingnya sinergi lintas instansi, termasuk pengelola pelabuhan dan bandara, dalam upaya pemberantasan narkotika di Batam.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Keberhasilan penindakan selama ini juga karena kolaborasi dengan banyak pihak,” tutupnya.
Sebelumnya, Bea Cukai Batam berhasil menggagalkan penyelundupan sabu seberat 5 kilogram dari lima kurir. Para pelaku ditangkap di Pelabuhan Batam Centre dan Bandara Internasional Hang Nadim. (*)
Reporter : Yofi Yuhendri
Editor : RATNA IRTATIK