Buka konten ini

SAGULUNG (BP) – Kondisi lalu lintas di bawah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) SP Plaza, Sagulung, semakin memprihatinkan. Lubang besar yang menganga di badan jalan menyebabkan kemacetan parah, terutama pada jam-jam sibuk. Pecahan aspal yang berserakan hingga ke tepi jalan membuat pengendara harus melambat dan ekstra waspada.
Kemacetan di titik ini terjadi tidak hanya pada pagi dan sore hari, tetapi juga kerap berlanjut hingga siang. Lalu lintas kendaraan berat serta aktivitas proyek pembangunan turut memperparah kondisi.
“Kondisinya sudah cukup lama seperti ini, tapi belum ada perbaikan yang signifikan. Setiap hari kami terjebak macet, apalagi saat hujan, lubangnya makin dalam dan tak terlihat,” keluh Suhardi, warga yang setiap hari melintasi jalan tersebut.
Ia berharap proyek pelebaran jalan dari Simpang Puteri Hijau menuju SP Plaza bisa segera dirampungkan. Menurutnya, dengan jalan yang lebih lebar dan mulus, arus kendaraan akan kembali lancar.
Saat ini, proyek pelebaran memang tengah berlangsung, namun belum menyentuh titik kerusakan yang terletak tepat di bawah JPO. Kondisi rusak parah juga masih terlihat di sisi kiri dan kanan jalan, mengganggu kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.
Selain jalan berlubang, keberadaan angkot yang sering ngetem sembarangan di sekitar lokasi turut memperburuk kemacetan. Sopir angkutan kota menaikkan dan menurunkan penumpang tanpa memedulikan kondisi lalu lintas.
“Kalau angkot berhenti sembarangan ditambah jalan rusak, ya sudah, pasti macet total. Kadang mobil juga mogok karena kena lubang,” ujar Andi, seorang pengendara motor.
Warga meminta pemerintah segera mengambil tindakan konkret, baik dengan mempercepat proyek pelebaran maupun melakukan perbaikan sementara di titik-titik kritis, khususnya di bawah JPO SP Plaza. Penanganan cepat dinilai penting agar aktivitas masyarakat tidak terus terganggu.
Dengan arus kendaraan yang semakin padat setiap hari di jalur utama SP Plaza, pembenahan infrastruktur jalan menjadi hal mendesak. Bila tak segera ditangani, bukan hanya kemacetan yang bertambah, tapi juga risiko kecelakaan yang bisa merugikan banyak pihak. (*)
Reporter : Eusebius Sara
Editor : RATNA IRTATIK