Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Meskipun tak lagi memiliki kursi di parlemen nasional, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tetap memiliki basis konstituen yang kuat. Sebagai salah satu partai politik Islam tertua, keberadaan PPP masih menjadi sorotan, terlebih di tengah memanasnya persaingan memperebutkan posisi Ketua Umum.
Di tengah dinamika internal tersebut, politisi senior PPP, Zainut Tauhid Sa’adi, menyampaikan gagasan alternatif. Ia mendorong terbentuknya koalisi besar antar partai Islam nonparlemen. Menurutnya, penyatuan kekuatan antarpartai semacam itu dapat memperkuat posisi politik dan memperjuangkan nilai-nilai ideologis secara lebih terorganisir.
Mantan Wakil Menteri Agama itu menyebut bahwa pemilihan Ketua Umum memang penting. Namun, yang lebih utama adalah bagaimana membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap PPP sebagai partai politik Islam. ”Lebih dari sekadar siapa yang jadi ketua, yang utama adalah mengembalikan kepercayaan publik,” ujar Zainut pada Senin (2/6).
Sebagai informasi, selain PPP, ada beberapa partai Islam lainnya yang juga tidak berhasil lolos ke parlemen, seperti Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Ummat, Partai Gelora, dan Partai Masyumi Baru. Zainut berpendapat, bila partai-partai tersebut bersatu, maka mereka bisa menjadi kekuatan politik yang diperhitungkan.
Sebagai anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI), Zainut menilai kegagalan bersama untuk masuk ke Senayan seharusnya mendorong munculnya kesadaran kolektif di antara para pemimpin partai Islam. Kesadaran itu adalah pentingnya menempatkan persatuan dan solidaritas di atas kepentingan kelompok sempit dalam perjuangan politik.
Menurutnya, inilah saat yang tepat untuk menggalang konsolidasi politik Islam di tanah air. Ia menekankan bahwa PPP semestinya mengambil peran utama dalam memulai gerakan ini. ”Momentum ini jangan disia-siakan. PPP harus menjadi inisiatornya,” tegas Zainut.
Ia menambahkan, inisiatif koalisi antarpartai Islam akan membawa dampak positif, mulai dari pemulihan kepercayaan publik terhadap partai Islam, penguatan posisi tawar politik, hingga pembentukan representasi yang lebih signifikan di lembaga negara.
Zainut mengakui bahwa upaya ini tidak mudah. Namun, menurutnya, kebutuhan akan kebersamaan partai-partai Islam sangat relevan dengan tantangan bangsa ke depan. ”Sekarang saatnya membuka ruang dialog antarpartai Islam untuk membicarakan koalisi besar ini,” ujarnya. Ia kembali menekankan bahwa seharusnya para elit PPP berfokus pada hal ini, alih-alih sibuk mencari sosok Ketua Umum semata. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : Putut Ariyo Tejo