Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Pemerintah merilis lima paket kebijakan, Senin (2/6). Stimulus itu diharapkan bisa menjaga pertumbuhan ekonomi yang menunjukkan tanda-tanda pelemahan.
Seusai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, paket kebijakan ekonomi tersebut akan memberikan manfaat bagi masyarakat untuk menggerakkan perekonomian domestik. ”Dengan berbagai stimulus yang diberikan pemerintah, pertumbuhan ekonomi tetap bisa dijaga mendekati 5 persen. Jika tidak dilakukan berbagai stimulus, pertumbuhan akan melemah akibat tekanan global,” kata menteri yang akrab dipanggil Ani itu.
Lima paket tersebut meliputi diskon transportasi publik, diskon tarif tol, penebalan bantuan sosial, subsidi upah dan dukungan untuk guru honorer dan industri padat karya, serta diskon iuran jaminan kehilangan kerja. Diskon transportasi berlaku untuk semua moda transportasi. Ini berkaitan dengan musim libur sekolah yang segera tiba.
”Diharapkan dengan kegiatan libur sekolah, masyarakat bisa meningkatkan kegiatan ekonomi di dalam negeri dengan melakukan perjalanan di dalam negeri,” ujarnya.
Untuk kereta api, akan diberikan diskon 30 persen dengan anggaran Rp0,3 triliun dan diperkirakan dinikmati 2,8 juta penumpang selama Juni dan Juli. Lalu, untuk tiket pesawat yang sebelumnya juga mendapatkan diskon pada momen Lebaran, kali ini pemerintah akan menanggung PPN (pajak pertambahan nilai) sebesar 6 persen dengan anggaran Rp0,43 triliun dan diperkirakan menyasar 6 juta penumpang.
”Yang ketiga adalah moda angkutan laut. Akan diberikan diskon tiket angkutan laut sebesar 50 persen. Dalam hal ini akan menggunakan anggaran Rp0,21 triliun untuk jangka waktu Juni dan Juli. Untuk tiket angkutan laut ini diperkirakan bisa dinikmati 0,5 juta penumpang,” katanya.
Pemerintah juga akan memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen. Diperkirakan jumlah pengguna jalan tol mencapai 110 juta pengendara. Untuk menindaklanjuti ini, Kementerian Pekerjaan Umum telah menerbitkan surat edaran ke badan usaha jalan tol.
Ani melanjutkan, pemerintah juga tetap akan memberikan bantuan sosial. Program kali ini bersifat penebalan. Ada 18,3 juta penerima manfaat program kartu sembako yang akan diberikan tambahan dana Rp200.000 selama dua bulan.
Mereka juga tetap akan mendapatkan bantuan beras sebanyak 10 kg selama dua bulan. Tugas tersebut akan dilaksanakan Kementerian Sosial, Kementerian Pertanian, dan Badan Pangan Nasional.
Pekerja dan guru honorer mendapat perhatian pula. Pemerintah akan memberikan bantuan subsidi upah kepada 17,3 juta pekerja yang gajinya di bawah Rp3,5 juta atau di bawah upah minimum provinsi atau kabupaten/kota.
Program itu dijalankan Kementerian Ketenagakerjaan dengan bantuan subsidi upah sebesar Rp300.000 per bulan. ”Penyaluran juga akan diupa-yakan pada Juni ini,” ucapnya.
Dengan seluruh program ini, dana yang digelontorkan mencapai Rp24,44 triliun. Sumbernya dari APBN sebesar Rp23,59 triliun dan sisanya dari non-APBN. ”Gaji ke-13 (untuk aparatur sipil negara, Polri, TNI, dan pensiunan) akan dicairkan pada Juli dengan anggaran Rp49,3 triliun,” ucapnya.
Ani menjelaskan bahwa kondisi global menjadi faktor yang memengaruhi diambilnya langkah tersebut. Misalnya, terkait kebijakan tarif hingga persaingan geopolitik dan perang.
Tahun ini, pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan melemah hingga 2,8 persen. ”Situasi ini tentu akan memberikan pengaruh kepada perekonomian nasional, baik dari sisi harga komoditas dan ekspor. Selain itu juga dari sisi volatilitas di sektor keuangan, yaitu nilai tukar maupun suku bunga,” ungkapnya. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : RYAN AGUNG