Buka konten ini

BATUAMPAR (BP) – Bea Cukai (BC) Batam berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 5,1 kilogram di Bandara Internasional Hang NadimBatam. Pelaku berinisial DI, 25, mencoba menyelundupkan sabu tersebut dengan cara menyembunyikannya di dalam alat pemanggang wafel.
Kepala Kantor Bea Cukai Batam, Zaky Firmansyah, mengungkapkan bahwa DI merupakan penumpang pesawat dari Kuala Lumpur menuju Batam. Rencananya, barang haram itu akan dibawa ke Surabaya, Jawa Timur.
“Ini merupakan modus baru. Keberhasilan penggagalan ini berkat ketelitian petugas di lapangan,” ujar Zaky dalam konferensi pers di Kantor BC Batam, Batuampar, Senin (2/6).
Zaky menjelaskan bahwa DI datang ke Kuala Lumpur atas permintaan seorang warga negara Malaysia. Ia dijanjikan upah sebesar Rp70 juta untuk menjadi kurir.
“Alat pemanggang tersebut sudah dimodifikasi dan disiapkan oleh WNA Malaysia, kemudian disimpan dalam kotak. Tersangka akan menerima upah setelah barang sampai ke tujuan,” jelasnya.
Selain kasus DI, BC Batam juga menggagalkan upaya penyelundupan sabu di Pelabuhan Internasional Batam Centre pada 18 Mei lalu. Di lokasi itu, petugas menangkap RR, 23, dengan barang bukti 100 gram sabu yang disembunyikan di dalam dubur.
Tak hanya itu, petugas juga meringkus TO dan RB di Bandara Hang Nadim, yang membawa sabu seberat 250 gram dengan modus serupa—disembunyikan dalam dubur.
“Para tersangka ini diupah oleh WNA Malaysia, masing-masing sebesar Rp8 juta,” tambah Zaky.
Menurutnya, keberhasilan ini merupakan bentuk nyata dari komitmen pemerintah dalam mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam memerangi peredaran narkoba.
“Penindakan ini telah menyelamatkan sekitar 27 ribu jiwa dan menghemat potensi biaya rehabilitasi hingga Rp42 miliar,” tegas Zaky.
Ia menegaskan bahwa wilayah Kepulauan Riau (Kepri) selama ini sering dijadikan jalur pemasukan, transit, dan peredaran narkoba, sehingga pengawasan diperketat.
Sementara itu, DI mengaku menjadi kurir karena tergiur besarnya upah yang dijanjikan. Ia mengaku mendapat tawaran dari seseorang berinisial ZU.
“Saya butuh uang karena masalah ekonomi,” kata ibu rumah tangga tersebut singkat. (*)
Reporter : Yofi Yuhendri
Editor : RATNA IRTATIK