Buka konten ini
KARIMUN (BP) – Dua dokter tambahan dijadwalkan mulai bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjungbatu sejak 1 Juni. Penugasan itu dikeluarkan langsung oleh Pemerintah Kabupaten Karimun demi meningkatkan layanan kesehatan, khususnya di ruang Unit Gawat Darurat (UGD). Namun kenyataan tak seindah rencana.
”Hari Minggu mereka seharusnya sudah mulai bertugas, tapi sampai Senin siang (2/6), tak satu pun yang muncul,” kata Direktur RSUD Tanjungbatu, dr. Suharyanto, saat ditemui Batam Pos.
Kedua dokter tersebut rencananya diperbantukan dari RSUD Muhammad Sani dan Puskesmas Meral. Mereka dijadwalkan memperkuat lini layanan, agar beban kerja dokter di Tanjungbatu bisa lebih ringan. Tapi molornya kedatangan mereka membuat pelayanan kembali harus ditangani dua orang saja—termasuk Suharyanto sendiri.
Setelah ditunggu sejak pagi, seorang dokter dari Puskesmas Meral baru tiba pukul 14.20 WIB. Itu pun ketika pelayanan di poli rawat jalan sudah selesai.
”Kami langsung arahkan ke UGD. Tidak mungkin kami berdua terus-menerus menanggung semua pelayanan dari pagi hingga malam. Kalau salah satu tumbang, pelayanan rumah sakit bisa lumpuh,” ujarnya.
Sementara itu, dokter yang diperbantukan dari RSUD Muhammad Sani belum juga menampakkan diri hingga sore hari.
Padahal, kata Suharyanto, RSUD Tanjungbatu membutuhkan minimal empat dokter agar layanan berjalan normal.
”Kita sudah kekurangan tenaga, sudah dijadwalkan pun masih molor. Kalau seperti ini terus, yang jadi korban adalah masyarakat,” keluhnya. (*)
Reporter : SANDI PRAMOSINTO
Editor : GALIH ADI SAPUTRO