Buka konten ini
Anambas (BP) – Suasana proyek revitalisasi Pasar Loka di Tarempa, Kepulauan Anambas, mendadak lengang. Tidak ada suara mesin atau aktivitas pekerja sejak hampir dua pekan terakhir. Pekerjaan yang semestinya dikebut itu terhenti di tengah jalan.
Penyebabnya klasik, upah pekerja tak kunjung dibayarkan. Proyek yang didanai APBN senilai Rp27,5 miliar itu kini nyaris tak bergerak.
”Hampir dua minggu tidak ada aktivitas. Pekerjanya mogok karena belum dibayar,” kata Hamdi, seorang warga yang kerap melintas di sekitar lokasi proyek, Senin (2/6).
Hamdi pesimistis proyek pasar tiga lantai itu bakal rampung sesuai jadwal. Berdasarkan kontrak, revitalisasi Pasar Loka harus tuntas pada Agustus 2025. Namun, progres pekerjaan yang terlihat baru sebatas pembangunan fondasi.
”Baru fondasinya yang selesai. Progresnya belum 50 persen,” ujarnya.
Kontraktor pelaksana, PT Triderrick Sumber Makmur (TSM), tak membantah soal mandeknya pekerjaan. Namun, mereka membantah tuduhan belum membayar upah.
”Upah sudah kami bayarkan, tapi para pekerja meminta dibayar tunai langsung. Padahal sistem kami borongan,” ujar Kusno, perwakilan TSM.
Menurut Kusno, proyek ini sempat melibatkan 20 orang pekerja. Namun seiring waktu, jumlahnya menyusut karena sebagian memilih mundur.
”Mereka maunya kerja langsung dibayar. Tapi kami perlu offname pekerjaan terlebih dahulu ke pimpinan, itu perlu proses,” jelasnya.
Meski begitu, Kusno menyatakan pihaknya akan segera menyelesaikan persoalan ini agar pekerjaan kembali berjalan.
Revitalisasi Pasar Loka Tarempa dimulai sejak akhir Oktober 2024 dengan target penyelesaian dalam 300 hari kalender. Berdasarkan desain, pasar ini akan dibangun tiga lantai: lantai dasar untuk area parkir, lantai dua sebagai pusat UMKM, dan lantai tiga sebagai sentra kuliner. (*)
Reporter : IHSAN IMADUDDIN
Editor : GALIH ADI SAPUTRO