Buka konten ini
BATAM KOTA (BP) – Ratusan warga menyerbu Operasi Pasar Murah yang digelar Pemerintah Kota Batam melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) di fasilitas umum (fasum) Villa Pesona Asri, Kelurahan Belian, Kecamatan Batam Kota, Senin (2/6). Kegiatan ini diadakan dalam rangka menyambut Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah sekaligus sebagai langkah antisipasi inflasi di Kota Batam.
Sejak pukul 08.00 WIB, masyarakat tampak antusias memadati area pasar yang menyediakan berbagai kebutuhan pokok dengan harga di bawah rata-rata pasaran. Komoditas yang paling diburu antara lain cabai, sayur-mayur, buah-buahan, telur, daging, serta bawang merah dan putih.
Harga yang ditawarkan cukup terjangkau, di antaranya beras premium Rp13.000 per kilogram, minyak goreng Rp15.000 per liter, telur Rp47.000 per papan, daging sapi Rp76.000 per kilogram, gula pasir Rp13.000 per kilogram, dan cabai merah Rp33.000 per kilogram. Selain itu, tersedia pula produk lain seperti ikan segar, tepung terigu, mi instan, susu, gas LPG, dan biskuit.
Kepala Disperindag Kota Batam, Gustian Riau, menyampaikan bahwa operasi pasar murah ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah dalam menjaga kestabilan harga serta membantu meringankan beban masyarakat menjelang hari besar keagamaan.
“Kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari, mulai 2 hingga 4 Juni, dan tersebar di enam titik lokasi di berbagai kecamatan,” ujar Gustian.
Selain di Villa Pesona Asri, pada hari pertama operasi pasar juga digelar di depan Kantor Camat Bengkong. Kegiatan serupa akan berlanjut di lokasi lainnya hingga Rabu mendatang, yakni di Sekupang dan Lubuk Baja pada Selasa, serta di Batuaji dan Sagulung pada Rabu.
“Enam titik ini dipilih karena kami menilai harga-harga kebutuhan pokok di wilayah tersebut relatif lebih mahal dibandingkan daerah lain,” tegas Gustian.
Endang, salah satu pembeli, mengaku harga-harga di operasi pasar murah jauh lebih terjangkau dibanding harga di swalayan, terutama untuk telur, daging, dan minyak goreng.
“Harga minyak goreng murah, walaupun selisih hanya dua ribu rupiah, cukup terasa bagi kami kaum emak-emak,” ujarnya.
Ia berharap kegiatan semacam ini bisa digelar lebih sering. Selain itu, ia juga menyarankan agar panitia menambah kuota barang, karena beberapa stan langsung kehabisan stok sesaat setelah diserbu warga. (*)
Reporter : Yashinta
Editor : RATNA IRTATIK