Buka konten ini
LINGGA (BP) – Sejak pagi buta, halaman Kantor Kecamatan Singkep Barat sudah dipadati warga. Dari ibu-ibu rumah tangga hingga bapak-bapak berkopiah, mereka berbaris rapi, menenteng tas belanja dan dompet harapan. Tujuan mereka sama, mendapatkan sembako murah.
Pasar sembako murah yang digelar selama dua hari, mulai 2 Juni hingga 3 Juni, itu menjadi magnet kuat bagi warga dari 11 desa dan satu kelurahan di wilayah Singkep Barat, Kabupaten Lingga. Acara berlangsung hingga pukul 12 siang dan disambut antusias oleh masyarakat.
Bukan tanpa alasan. Harga-harga yang ditawarkan memang jauh lebih bersahabat ketimbang di pasar harian. Wortel dibanderol Rp16 ribu per kilogram, kentang Rp15 ribu, bawang putih Rp30 ribu, dan bawang merah lokal Rp15 ribu. Bahkan bawang merah impor dari India hanya Rp10 ribu per kilogram.
Cabai rawit dan cabai merah dijual masing-masing seharga Rp45 ribu dan Rp50 ribu. Ada pula tepung Rp9 ribu, telur Rp15 ribu per 10 butir, minyak goreng Rp15 ribu per liter, gula Rp13 ribu, dan beras lima kilogram Rp57 ribu.
Tak hanya sembako, ragam produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal turut meramaikan bazar. Di antara tenda-tenda, terlihat kerupuk ikan, udang goreng kering, pulut hitam, hingga rengginang terasi.
Harga camilan rumahan ini berkisar antara Rp15 ribu hingga Rp30 ribu per bungkus.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop) Kabupaten Lingga, Febrizal Taufik, mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk menjaga daya beli masyarakat menjelang Hari Raya Iduladha.
”Kami pastikan ketersediaan stok bahan pokok cukup hingga hari terakhir bazar, 3 Juni,” ujar Febrizal, Senin (2/6), di lokasi kegiatan.
Ia mengungkapkan bahwa ini adalah kali pertama bazar murah digelar di Kecamatan Singkep Barat. Sambutan warga yang begitu hangat membuatnya yakin bahwa kegiatan serupa akan terus digulirkan ke kecamatan lain di Kabupaten Lingga.
”Antusiasme warga luar biasa. Ini jadi modal penting untuk melanjutkan program serupa ke daerah lain,” kata dia.
Dina, salah satu warga yang ikut berburu bahan pokok murah, menyampaikan rasa terima kasihnya. ”Ibu-ibu seperti saya sangat terbantu. Harganya jauh lebih murah, apalagi menjelang lebaran,” ujarnya.
Pihak penyelenggara juga mengimbau warga untuk terus memanfaatkan momen ini. Selain mendapatkan sembako dengan harga terjangkau, kehadiran warga turut membantu menggairahkan pasar produk lokal.
Di tengah tantangan ekonomi dan harga bahan pokok yang tak menentu, bazar murah ini menjadi oase kecil yang memberi napas lega bagi kantong masyarakat. Sebuah langkah nyata dari pemerintah daerah dalam merawat kestabilan pangan menjelang hari raya keagamaan. (*)
Reporter : VATAWARI
Editor : GALIH ADI SAPUTRO