Buka konten ini
KIEV (BP) – Di tengah perundingan perdamaian antara Rusia dan Ukraina, situasi kedua negara belum stabil. Beberapa hari terakhir, Rusia masih melakukan agresi ke kawasan Ukraina bagian selatan. Serangan tersebut bahkan memakan korban jiwa warga sipil dan anak-anak.
Otoritas Ukraina melaporkan, serangan Rusia ke daerah Zaporizhzhia pada Jumat (30/5) malam waktu setempat menewaskan seorang laki-laki dewasa dan perempuan berusia 9 tahun.
Dilansir kantor berita AFP, serangan tersebut menyasar daerah permukiman.
”Serangan udara itu dilakukan dengan bom berpemandu,” ujar Kepala Administrasi Militer Regional Ukraina Ivan Fedorov. Akibat serangan tersebut, satu rumah rata dengan tanah dan beberapa lainnya rusak.
Agresi lainnya dilancarkan Rusia ke Kota Kherson. Gubernur Wilayah Kherson Oleksandr Prokudin mengatakan, seorang pria 66 tahun menderita luka serius akibat serangan itu.
Di sisi lain, Ukraina juga dilaporkan menyerang wilayah Rusia. Salah satunya serangan pesawat nirawak di wilayah Kursk. Serangan itu dilaporkan melukai 10 warga setempat.
Saling serang antara Rusia dan Ukraina patut disayangkan. Sebab, kedua negara saat ini tengah mengupayakan perundingan damai di Istanbul, Turki. Sebelum perundingan damai dilaksanakan, pihak Ukraina meminta Rusia tidak menyerang tetangganya itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak mengharapkan hasil pembicaraan dengan Rusia sebelum pihak Moskow memberikan syarat perdamaian lebih dulu.
Dia bahkan menuding Rusia berupaya melakukan sabotase perundingan perdamaian.
”Harus ada gencatan senjata untuk terus bergerak menuju perdamaian. Kita perlu menghentikan pembunuhan orang,” kata Zelensky di Telegram. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO