Buka konten ini
BATAM KOTA (BP) – Permasalahan pengelolaan sampah di Kota Batam kembali menjadi sorotan. Penumpukan sampah masih terlihat di berbagai titik, terutama di kawasan Batuaji, Sagulung, dan Marina, Sekupang. Warga mengeluhkan kondisi tersebut karena sampah dibiarkan menumpuk di pinggir jalan selama berhari-hari tanpa penanganan cepat.
Menurut sumber dari kalangan pekerja pengangkut sampah, penyebab utama masalah ini bukan karena kekurangan armada, melainkan lambatnya proses pembuangan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Telaga Punggur.
“Kami harus antre berjam-jam, kadang setengah hari, hanya untuk bisa buang sampah,” ungkap seorang pekerja yang enggan disebutkan namanya, kemarin.
Antrean panjang ini menyebabkan keterlambatan pengangkutan sampah dari Tempat Penampungan Sementara (TPS) ke TPA. Bahkan, setelah truk masuk ke dalam area TPA, proses pembuangan bisa memakan waktu hingga satu jam. Dampaknya, banyak TPS yang tidak sempat diangkut karena keterbatasan waktu dan tenaga, sehingga sampah menumpuk di pinggir jalan.
Sumber tersebut menambahkan, sistem pengelolaan di TPA menjadi penyebab utama lambannya proses. Meski lahan TPA cukup luas, sampah hanya menumpuk di bagian depan karena tidak segera diratakan atau dipindahkan ke bagian belakang lokasi.
“Satu-satunya mesin pendorong sering rusak. Jadinya sampah hanya menumpuk di depan, makin hari makin tinggi. Akhirnya truk kesulitan membuang karena tidak ada ruang lagi,” jelasnya.
Upaya pemindahan menggunakan alat berat seperti ekskavator juga dinilai tidak efektif karena tidak mampu mengimbangi volume sampah yang masuk setiap hari. “Beko (ekskavator) enggak kuat. Ini bukan cuma soal alatnya, tapi sistemnya yang enggak jalan,” tambahnya.
Pekerja berharap Pemerintah Kota Batam segera memperhatikan kondisi di TPA Telaga Punggur. Menurut mereka, fokus perbaikan tidak cukup hanya pada armada pengangkut atau kebiasaan masyarakat, tetapi juga harus menyasar manajemen dan infrastruktur di TPA. “Kalau antrean bisa dikurangi, kami bisa kerja lebih maksimal dan TPS bisa bersih,” kata sumber tersebut.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batam, Eka Suryanto, saat dikonfirmasi belum memberikan tanggapan resmi terkait persoalan antrean di TPA. Namun dalam pernyataan sebelumnya, ia menyebut masalah kebersihan juga dipengaruhi oleh perilaku masyarakat.
“Banyak warga masih buang sampah di depan rumah atau sembarang tempat meski sudah disediakan TPS. Ini memperparah kondisi, terutama di daerah padat penduduk,” ujar Eka dalam pernyataan terdahulu.
DLH Batam mengaku telah menurunkan petugas kebersihan setiap hari untuk membersihkan sampah liar. Namun upaya tersebut belum membuahkan hasil maksimal. “Pagi dibersihkan, sore sudah numpuk lagi,” kata Eka.
Masalah penumpukan sampah ini diperkirakan akan terus berulang jika persoalan mendasar di TPA Telaga Punggur tidak segera diselesaikan secara menyeluruh. (*)
Reporter : Eusebius Sara
Editor : RATNA IRTATIK