Buka konten ini

Warga Kampung Tua Dapur 12, Sagulung, Kota Batam, dikejutkan dengan kabar duka pada Selasa (27/5) pagi. Seorang warga bernama Masbah, 47, ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh dari boat pancung saat hendak melaut sekitar pukul 06.30 WIB.
Menurut informasi yang dihimpun, Masbah awalnya tampak bersiap melaut seperti biasa. Ia turun ke laut dan menghidupkan mesin boat pancung miliknya.
Tak lama kemudian, warga menyadari ada yang janggal karena mesin menyala tetapi tidak ada orang di atas boat.
“Kebetulan lokasi di belakang rumah, jadi kelihatan. Mesin menyala tapi orangnya tak ada. Dari situ kami curiga,” ujar Mansur, saudara korban.
Kecurigaan itu mendorong warga melakukan pengecekan ke pelabuhan terdekat dan mengonfirmasi kepada istri korban, yang membenarkan bahwa Masbah memang sempat pamit padanya untuk melaut lebih pagi. Warga pun segera melakukan pencarian di sekitar pelabuhan dan bawah kapal yang bersandar.
Proses pencarian sempat terkendala arus laut yang cukup deras. Setelah sekitar satu jam penyisiran, jasad korban ditemukan dalam kondisi lemas sekitar pukul 07.40 WIB dan segera dilarikan ke rumah sakit. Namun, nyawa Masbah tidak tertolong.
Mansur menjelaskan bahwa korban tidak memiliki kemampuan berenang. Hal ini diduga menjadi penyebab utama korban tenggelam begitu terjatuh dari boat. “Dia memang tidak bisa berenang, jadi begitu jatuh langsung tenggelam,” katanya.
Kanit Reskrim Polsek Sagulung, Iptu Anwar Aris, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan penanganan lebih lanjut kini dilakukan oleh Satpolair Polresta Barelang.
Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang melalui Danpos SAR Batam, Dedius Sembiring, mengatakan pihaknya menerima laporan warga sekitar pukul 06.40 WIB.
Tim SAR yang terdiri atas enam personel langsung diberangkatkan dari Sekupang dengan membawa satu unit Rescue Car D-Max dan rubber boat. Namun, saat tiba di lokasi sekitar pukul 08.15 WIB, korban telah ditemukan dan dievakuasi warga lebih dahulu.
“Korban ditemukan sekitar pukul 07.55 WIB dan langsung dibawa ke rumah sakit,” kata Dedius.
Dari laporan cuaca di lokasi, angin berhembus dari arah barat dengan kecepatan 1–9 knot, arus laut ke timur, dan tinggi gelombang berkisar 0,5 hingga 1,25 meter. Kondisi ini cukup membahayakan bagi nelayan yang menggunakan perahu kecil tanpa perlengkapan keselamatan.
“Korban ditemukan di koordinat 1°0’26.28”N 103°58’8.03”E dan telah dimakamkan di pemakaman umum Kampung Tua Dapur 12,” lanjutnya.
Dedius mengimbau masyarakat pesisir, terutama nelayan, untuk selalu memperhatikan prakiraan cuaca serta membawa perlengkapan keselamatan seperti pelampung sebelum melaut.
“Keselamatan adalah prioritas utama. Kami minta nelayan jangan mengabaikan risiko, sekecil apa pun,” tegasnya. (***)
Reporter : Eusebius Sara – Rengga Yuliandra
Editor : RATNA IRTATIK