Buka konten ini
BINTAN (BP) – Pemerintah Kabupaten Bintan mengajukan usulan rehabilitasi Dermaga Semelur di Kampung Semelur, Desa Berakit, Kecamatan Teluk Sebong, dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Kepulauan Riau 2025.
Wakil Bupati Bintan, Deby Maryanti, menyampaikan langsung usulan tersebut usai menghadiri pembukaan Musrenbang di Balairung Wan Seri Beni, Dompak, Tanjungpinang, Selasa (27/5). “Kita usulkan rehabilitasi Dermaga Semelur untuk dibahas di Musrenbang tingkat Provinsi Kepri,” ujar Deby.
Namun, Dermaga Semelur bukan satu-satunya yang masuk daftar permintaan perbaikan. Pemerintah Kabupaten Bintan juga mengajukan rehabilitasi sejumlah dermaga lainnya, seperti Dermaga Air Glubi, Pulau Buton, Sungai Angus, Tanjung Sengkuang, Pengudang, Kampe, hingga Pulau Beton.
Menurut Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Bintan, Supriyono, usulan yang dibawa Bintan tak hanya menyasar sektor transportasi laut. Pemerintah daerah juga memasukkan kebutuhan pembangunan dan revitalisasi sekolah, pengadaan alat kesehatan, pelatihan tenaga kerja, hingga penyediaan sarana pengolahan ikan.
“Kita juga usulkan pengadaan bibit dan alat pertanian, perbaikan rumah tidak layak huni, serta pembangunan dan peningkatan infrastruktur jalan,” ujar Supriyono.
Khusus untuk program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Pemkab Bintan mencatat sebanyak 903 unit rumah yang perlu dibangun atau direhabilitasi.
Musrenbang RKPD 2025 ini sekaligus menjadi landasan untuk penyusunan RKPD Provinsi Kepulauan Riau 2026. Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, membuka langsung kegiatan tersebut dan memaparkan tiga program prioritas yang menjadi arah pembangunan daerah tahun mendatang.
Tiga prioritas itu mencakup percepatan pengelolaan potensi ekonomi maritim dan investasi yang berkualitas dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan; peningkatan konektivitas antarwilayah serta pemerataan infrastruktur dan ketahanan bencana; serta pembangunan sumber daya manusia, reformasi birokrasi, pemanfaatan teknologi informasi, dan pelestarian budaya Melayu. (*)
Reporter : Slamet Nofasusanto
Editor : GALIH ADI SAPUTRO