Buka konten ini
KARIMUN (BP) – Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun mencatat sebanyak 197 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi sepanjang Januari hingga Mei 2025. Dari jumlah tersebut, dua anak dilaporkan meninggal dunia.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan Karimun, Soerjadi, mengungkapkan bahwa dua korban meninggal merupakan anak-anak berusia 10 dan 15 tahun yang berasal dari Kecamatan Buru dan Tebing. Keduanya meninggal pada April lalu akibat komplikasi DBD.
“Meski masih ada pasien yang dirawat akibat DBD, kondisinya secara umum telah membaik dan saat ini tengah dirawat di RSUD M. Sani,’’ ujar Soerjadi, Kamis (22/5).
Dari enam pasien yang sedang menjalani perawatan di RSUD M. Sani, satu di antaranya merupakan warga Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau.
Melihat peningkatan jumlah kasus, Dinas Kesehatan terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan aktif melakukan upaya pencegahan, khususnya melalui Gerakan 3M, menutup tempat penampungan air, menguras penampungan air secara rutin, dan memanfaatkan atau menyingkirkan barang bekas yang dapat menampung air.
Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk menghindari gigitan nyamuk dengan cara menggunakan lotion antinyamuk pada pagi dan sore hari, tidak menggantung baju kotor di dalam rumah, memasang kawat kasa pada ventilasi, serta menjaga kebersihan lingkungan.
“Peran aktif masyarakat sangat penting. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Gotong royong membersihkan lingkungan dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) harus terus dilakukan,’’ tegas Soerjadi.
Menurutnya, Dinas Kesehatan telah melakukan penyelidikan epidemiologi, penyuluhan kelompok dan keliling, PSN, serta fogging fokus untuk mencegah meluasnya wabah.
Sebaran Kasus DBD di Karimun seperti di Kecamatan Meral terdapat 53 kasus, Kecamatan Karimun ada 50 kasus, Kecamatan Tebing 45 kasus, Kecamatan Kundur 22 kasus, Kecamatan Meral Barat 10 kasus, Kecamatan Kundur Barat 9 kasus, Kecamatan Moro 4 kasus, Kecamatan Sugi Besar, Buru dan Ungar masing-masing 1 kasus. Sedangkan untuk di Kecamatan Belat dan Durai masih nihil kasus.
Dinkes berharap masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan, khususnya menjelang musim pancaroba yang kerap menjadi puncak penyebaran penyakit DBD. (*)
Reporter : TRI HARYONO
Editor : GALIH ADI SAPUTRO