Buka konten ini
BATUAMPAR (BP) – BPJS Ketenagakerjaan menegaskan komitmennya untuk memberikan perlindungan menyeluruh bagi para pekerja, tidak hanya melalui program jaminan sosial, tetapi juga dengan menyediakan hunian yang layak dan terjangkau.
Hal tersebut ditunjukkan melalui kunjungan langsung ke Rumah Susun (Rusun) Griya Pekerja Lancang Kuning, Batuampar, Kota Batam, Kamis (22/5).
Kunjungan dipimpin oleh Deputi Direktur Aset dan Sarana Prasarana BPJS Ketenagakerjaan, Ahmad Edi Komarudin, bersama jajaran anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan. Mereka meninjau kondisi bangunan, fasilitas, serta tingkat hunian di rusun yang diperuntukkan bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan, khususnya pekerja pemula di Batam.
“Rusun ini menjadi solusi sementara bagi pekerja yang baru memulai karier. Ke depan, kami dorong mereka untuk mengikuti program Manfaat Layanan Tambahan (MLT) agar bisa memiliki rumah sendiri,” ujar Ahmad Edi Komarudin.
Saat ini, BPJS Ketenagakerjaan mengelola tiga lokasi rusun di Batam, yakni di Kabil, Mukakuning, dan Batuampar. Rusun Griya Pekerja Lancang Kuning memiliki kapasitas 564 unit, dengan harga sewa terjangkau dan fasilitas yang terawat.
Anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Muhammad Adityawarman, menegaskan pentingnya hunian layak dalam mendukung produktivitas pekerja.
“Produktivitas setinggi apa pun tetap butuh ketenangan di rumah. Rusun ini memberi rasa aman dan nyaman yang dibutuhkan para pekerja,” katanya.
Ia juga mendorong agar model rusun pekerja ini dapat direplikasi oleh lembaga lain sebagai bentuk nyata dukungan terhadap pekerja, termasuk mereka yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK).
Sementara itu, anggota Dewan Pengawas lainnya, Subchan Gatot, menyebutkan tingkat hunian di rusun-rusun pekerja di Batam telah mencapai lebih dari 80 persen, menunjukkan bahwa kebutuhan hunian layak sangat tinggi.
“Batam bisa jadi model nasional. Kabil punya 1.000 unit, Batuampar 564 unit, Mukakuning juga tersedia. Ini membuktikan rusun pekerja sangat dibutuhkan,” jelasnya.
Ia menyebut BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen mendorong pengembangan rusun pekerja ke berbagai daerah, termasuk Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
Program hunian pekerja ini diharapkan menjadi tahap awal bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan menuju kepemilikan rumah pribadi. Dengan perencanaan keuangan yang baik, pekerja muda dapat bertransisi dari tinggal di rusun menuju rumah pribadi melalui skema MLT.
“Kami hadir sebagai mitra kesejahteraan, tidak hanya penyelenggara jaminan sosial. Kami terus berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan daerah agar program ini semakin luas manfaatnya,” pungkas Subchan. (*)
Reporter : Azis Maulana
Editor : RATNA IRTATIK