Buka konten ini
SAGULUNG (BP) — Pemerintah Kecamatan Sagulung membongkar jembatan liar yang terletak di belakang Perumahan Taman Anugerah, Kelurahan Tembesi. Jembatan tersebut dinilai tidak lagi berfungsi dan menjadi penghambat aliran sungai besar di sekitar kawasan rawa-rawa, sehingga memicu terjadinya banjir.
Pembongkaran dilakukan menyusul pernyataan tegas dari Camat Sagulung, M. Hafiz Rozie, yang mengungkapkan kekesalannya atas keberadaan jembatan yang tidak memiliki fungsi jelas dan berdampak negatif bagi lingkungan.
“Ini adalah alur sungai. Jembatan ini mungkin dulunya dibangun oleh pengembang untuk mobilitas kendaraan proyek. Namun, setelah proyek selesai, jembatan tidak dibongkar dan akhirnya menyumbat aliran air,” ujar Hafiz Rozie.
Proses pembongkaran dilakukan dengan bantuan alat berat yang dipinjamkan oleh salah satu perusahaan di sekitar lokasi. Camat menegaskan bahwa langkah ini diambil demi kepentingan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
Ia juga mengingatkan agar tidak ada pihak yang sembarangan membangun infrastruktur yang dapat mengganggu sistem drainase dan ekosistem sungai.
“Banjir sudah terlalu sering terjadi di sini. Mari kita jaga lingkungan dan saluran air agar tetap berfungsi normal,” tegas Hafiz.
Lebih lanjut, ia mengimbau pengembang, perusahaan, serta masyarakat umum untuk tidak mengubah atau mengganggu alur saluran air, baik di Kecamatan Sagulung maupun di wilayah Kota Batam secara keseluruhan.
“Kami juga mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika menemukan kondisi serupa. Kami siap menindaklanjutinya,” tambahnya.
Langkah cepat pemerintah kecamatan ini mendapat apresiasi dari warga setempat. Indra, salah satu warga Perumahan Taman Anugerah, menyampaikan dukungan atas tindakan tegas camat dan tim lapangan.
“Kami sangat mengapresiasi tindakan ini. Semoga ke depannya ada penanganan lebih menyeluruh untuk sistem drainase di wilayah ini agar banjir dapat diatasi secara permanen,” ujar Indra. (*)
Reporter : Eusebius Sara
Editor : RAT NA IRTATIK