Buka konten ini
Anambas (BP) – Wacana pembangunan Sekolah Rakyat (SR) di Kabupaten Kepulauan Anambas terus dimatangkan. Rencananya, sekolah tersebut akan dibangun di Desa Putik, Kecamatan Palmatak.
Saat ini, Pemerintah Kabupaten Anambas masih menunggu hasil kajian dari Kementerian Sosial (Kemensos) setelah proposal pembangunan diserahkan langsung oleh Bupati Anambas, Aneng, kepada Menteri Sosial Saifullah Yusuf beberapa waktu lalu.
“Proposal sudah kita serahkan ke Mensos. Sekarang kita sedang menunggu hasil kajian dari tim Kemensos,’’ ujar Sekretaris Daerah Anambas, Sahtiar, Selasa (20/5).
Ia menjelaskan bahwa dalam proposal tersebut tercantum data jumlah masyarakat miskin
dan tenaga kependidikan (tendik) di Anambas, yang menjadi dasar pembentukan Sekolah Rakyat.
“Data-data ini kami peroleh dari Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan. Karena memang Sekolah Rakyat diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu,’’ jelasnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Anambas, Tony Karnaian, menyatakan pihaknya telah siap menerima peserta didik angkatan pertama Sekolah Rakyat untuk tahun ajaran 2025/2026.
“Kalau sudah mendapat izin dari pusat, kami siap membuka Sekolah Rakyat ini. Sambil menunggu pembangunan gedung, sementara bisa menumpang di bangunan lain, “ujar Tony.
Sekolah Rakyat akan mengusung konsep pendidikan gratis berbasis asrama. Program ini juga akan didukung oleh lingkungan belajar yang mengedepankan mutu pendidikan. “Pemerintah Anambas menargetkan penerimaan awal sebanyak 100 siswa, dari jenjang SD, SMP, hingga SMA,’’ imbuhnya. Program Sekolah Rakyat ini diharapkan menjadi solusi nyata dalam menciptakan kesetaraan akses pendidikan, serta membangun sumber daya manusia yang unggul di masa depan.
Tony menambahkan, koordinasi lintas sektor akan terus dilakukan agar seluruh aspek yang dibutuhkan untuk mendirikan dan mengoperasikan Sekolah Rakyat bisa berjalan optimal.
“Harapannya, program ini bisa segera terealisasi dan Anambas menjadi contoh sukses pelaksanaan Sekolah Rakyat di tingkat nasional,” pungkasnya. (*)
Reporter : Ihsan Imaduddin
Editor : GALIH ADI SAPUTRO