Buka konten ini
BINTAN (BP) – Sebanyak 30 orang berhasil diselamatkan dari KM Pacific Memory II yang tenggelam di sekitar perairan Horseburgh, dekat wilayah perbatasan Indonesia–Singapura, pada Selasa (20/5) dini hari. Korban diselamatkan oleh kapal niaga MV Andros Spirit yang melintas di lokasi kejadian.
Kepala Kantor SAR Tanjungpinang, Fazzli, menyampaikan bahwa pihaknya menerima laporan tentang kapal yang membawa 30 orang tenggelam di sekitar perairan Horseburgh, dekat wilayah perbatasan Indonesia–Singapura. Informasi tersebut diterima dari Port Operations Control Centre (POCC) MPA Singapura.
Setelah menerima informasi, pihaknya mengerahkan rescue boat (RB) 209 dengan tim penyelamat. Namun, karena posisi MV Andros Spirit yang semakin menjauh, akhirnya SAR Tanjungpinang berkoordinasi dengan Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Tanjunguban untuk menjemput para korban.
Saat tiba di dermaga Pangkalan PLP Tanjunguban, 30 orang korban selamat langsung diperiksa secara awal oleh tim kesehatan dari karantina. Selanjutnya, mereka diarahkan ke gedung milik Pangkalan PLP Tanjunguban untuk pemeriksaan lanjutan. Dari 30 orang yang diperiksa kesehatannya, dua di antaranya dilarikan ke rumah sakit di Batam untuk mendapatkan perawatan medis.
Kepala Wilker Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Tanjungpinang Wilayah Kerja Tanjunguban, David, mengatakan pihaknya telah memeriksa kesehatan 30 korban kapal tenggelam KM Pacific Memory II. Hasil pemeriksaan menunjukkan dua orang, yakni Ramadan (33) dan Hidayat Gunawan (60), dirujuk ke rumah sakit di Batam karena mengalami cedera, yaitu luka di tangan dan nyeri di bagian dada.
Selain dua orang yang dirujuk ke rumah sakit di Batam, David mengatakan 15 orang tidak mengeluhkan sakit apa pun. Sementara 13 orang lainnya mengeluhkan gejala ringan seperti mual, dan beberapa orang terkena percikan minyak solar kapal yang menyebabkan iritasi pada bagian mata.
Beberapa korban yang mengalami iritasi pada bagian mata langsung mendapat penanganan medis. ”Kami lakukan penanganan medis seperti mencuci mata,” ujar David.
KM Pacific Memory II diduga mengalami tabrakan dengan tanker sebelum tenggelam di perairan Berakit, Bintan, pada Selasa (20/5) dini hari. Kepala Pangkalan PLP Tanjunguban, Sugeng Riyono, mengungkapkan hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa KM Pacific Memory II berangkat dari Telagapunggur, Batam, Senin (19/5) malam dengan tujuan perairan Natuna untuk menangkap ikan.
Saat tiba di perairan sebelah utara Tanjungberakit, Bintan, pada Selasa (20/5/2025) sekitar pukul 03.00 WIB, kapal diduga mengalami tabrakan dengan kapal lain yang belum diketahui identitasnya. ”Jenis kapal (yang terlibat tabrakan) tanker warna biru muda,” ujarnya.
Setelah kejadian itu, kapal mengalami kemiringan dan kemasukan air laut. Akibatnya, kapal kehilangan keseimbangan dan terbalik.
Beberapa korban berusaha menyelamatkan diri dengan menaiki kapal yang mengapung di permukaan air laut. Kemudian sekitar pukul 06.30 WIB, semua korban berhasil diselamatkan oleh MV Andros Spirit, kapal berbendera Liberia yang melintas di lokasi kejadian.
Setelah menerima laporan, Pangkalan PLP Tanjunguban bersama Bakamla dan unsur SAR lainnya, di antaranya SAR Tanjungpinang dan TNI AL, melakukan penjemputan semua korban kapal tenggelam yang selamat dari MV Andros Spirit. Para korban selamat kemudian dibawa ke dermaga Pangkalan PLP Tanjunguban untuk pemeriksaan kesehatan. Setelah pengecekan kesehatan oleh petugas karantina, para korban diserahkan kembali ke agennya. (*)
Reporter : SLAMET NOFASUSANTO
Editor : RYAN AGUNG