Buka konten ini
BATAM (BP) – Embarkasi Batam telah menuntaskan pemberangkatan jemaah calon haji (JCH) asal Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan Riau. Total sebanyak 7.527 jemaah tergabung dalam 17 kelompok terbang (kloter) yang diberangkatkan ke tanah suci.
Kloter terakhir, yakni kloter 17, diberangkatkan pada Selasa (20/5) pagi menggunakan maskapai Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV5223. Kloter ini mengangkut 424 jemaah gabungan dari Kepri dan Riau.
Menurut Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Batam, Zulkarnain, Kloter 17 terdiri dari 396 jemaah asal Batam, 4 dari Kepulauan Anambas, 4 dari Rokan Hilir, 4 dari Kampar, 4 dari Pekanbaru, 2 dari Karimun, dan 2 jemaah asal Jambi yang lebih dulu masuk ke Asrama Haji Batam. “Kloter 17 BTH ini adalah kloter terakhir yang memberangkatkan jemaah asal Kepri dan Riau dari total 27 kloter,’’ ujar Zulkarnain.
Ia menjelaskan, dari total 11.840 jemaah yang berangkat melalui Embarkasi Batam, sebanyak 7.527 jemaah berasal dari Kepri dan Riau. Sisanya merupakan jemaah dari Provinsi Jambi dan Kalimantan Barat yang akan diberangkatkan pada kloter-kloter berikutnya.
Sementara itu, Ketua PPIH Embarkasi Batam, Zoztafia, dalam arahannya kepada para jemaah, berpesan agar seluruh rangkaian ibadah haji dijalankan dengan tertib dan khusyuk. Ia juga mengapresiasi persiapan yang telah dilakukan jemaah.
“Kami berpesan agar selama di tanah suci, baik di Makkah maupun Madinah, Bapak dan Ibu menjaga kesehatan serta menjalankan ibadah haji sebaik-baiknya, terutama saat berada di Armuzna nanti,” ujarnya di Aula Keberangkatan Arafah II, Asrama Haji Batam.
Zoztafia juga mengimbau jemaah agar tidak memaksakan diri dan memperbanyak istirahat. Banyak-banyaklah beristirahat. Jangan memaksakan diri. “Jika sudah selesai aktivitas, segera kembali ke hotel untuk tidur dan mengisi energi,’’ tambahnya.
Ia mengingatkan jemaah agar tidak memilih-milih makanan yang disediakan dan memperbanyak minum air putih mengingat suhu di Tanah Suci dapat mencapai 45 derajat Celcius.
“Banyak gangguan kesehatan muncul karena kurang tidur dan kurang makan,’’ katanya.
Pembimbing ibadah kloter 17, Muhammad Dirham, juga mengingatkan para jemaah agar mematuhi larangan ihram sebelum berniat dan tiba di Jeddah.
“Sebelum niat, hindari seluruh larangan ihram, terutama pakaian berjahit bagi pria seperti celana, kaos, dan kaos kaki. Untuk wanita, masker juga harus dilepas,’’ jelasnya.
Dirham menambahkan bahwa satu jam sebelum tiba di miqat Yalamlam, jemaah akan kembali diingatkan untuk menghindari pelanggaran ihram setelah niat, karena dapat dikenakan dam (denda).
Di sisi lain, ketua kloter 17 BTH, Mardianto, mengantisipasi potensi jemaah pasangan atau mahram yang terpisah hotel akibat perbedaan syarikah (penyedia layanan akomodasi). Pihaknya akan berkoordinasi dengan Sektor 5 untuk menyatukan kembali keluarga yang terpisah.
“Kami akan ajukan daftar jemaah yang ingin disatukan agar bisa bersama keluarganya. Sejauh ini, baru satu keluarga yang mengajukan permohonan tersebut,’’ ujar Mardianto.
Sebagai informasi tambahan, pada hari yang sama Kloter 18 BTH yang membawa 444 jemaah asal Jambi juga diberangkatkan dari Bandara Hang Nadim Batam menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. (*)
Reporter : JAILANI
Editor : GALIH ADI SAPUTRO