Buka konten ini
SEKUPANG (BP) – Sebanyak 14.049 anak diperkirakan lulus dari PAUD di Batam pada 2025. Namun, Dinas Pendidikan (Disdik) Batam memastikan jumlah tersebut masih jauh di bawah kapasitas daya tampung jenjang SD, baik negeri maupun swasta, yang mencapai 19.010 siswa.
“Secara keseluruhan, kapasitas sekolah kita, baik negeri maupun swasta, lebih dari cukup,” ujar Kepala Disdik Batam, Tri Wahyu Rubianto, Selasa (20/5).
Dari total lulusan PAUD, 944 anak berasal dari PAUD negeri dan 13.105 anak dari PAUD swasta. Angka ini belum termasuk lulusan dari lembaga nonformal.
Tri menegaskan hal serupa juga berlaku untuk jenjang SMP. Diperkirakan ada sekitar 20.000 lulusan SD yang akan melanjutkan ke SMP tahun ini. Menurutnya, daya tampung masih mencukupi selama pilihan tidak hanya terfokus pada sekolah negeri.
“Kalau semua ingin masuk sekolah negeri tentu tidak cukup. Tapi jika digabung dengan sekolah swasta, tidak ada masalah,” tegasnya.
Pemko Batam, lanjut Tri, juga memberikan insentif kepada guru-guru swasta sebagai bentuk dukungan terhadap pemerataan kualitas pendidikan. Namun, insentif tersebut akan dievaluasi jika tidak disertai komitmen menerima siswa kurang mampu.
“Guru swasta harus berkomitmen mendukung PPDB. Jika tidak, insentif bisa dihentikan,” tegasnya.
Untuk tahun ajaran 2025/2026, Disdik Batam kembali menggunakan sistem daring dalam penerimaan peserta didik. Sistem yang sebelumnya bernama PPDB kini diubah menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) dan dapat diakses melalui laman https://spmbbatam.id.
PPDB tingkat SMP dibuka melalui empat jalur, yaitu afirmasi, domisili, prestasi, dan mutasi. Sedangkan tingkat SD hanya melalui tiga jalur: afirmasi, domisili, dan mutasi.
“Jalur afirmasi untuk keluarga kurang mampu, domisili berdasarkan wilayah tempat tinggal, prestasi untuk capaian akademik dan non-akademik, dan mutasi bagi siswa yang mengikuti perpindahan tugas orang tua,” jelas Tri.
Tahun ini, Disdik Batam juga menganggarkan pembangunan 34 ruang kelas baru (RKB) untuk jenjang TK, SD, dan SMP. Selain itu, tiga unit sekolah baru (USB) direncanakan dibangun di wilayah yang membutuhkan tambahan fasilitas pendidikan.
“Insyaallah, 34 ruang kelas baru akan dibangun, karena kita juga fokus pada rehabilitasi dan revitalisasi,” ujar Tri.
Tiga sekolah baru yang direncanakan terdiri atas dua SMP di wilayah Buliang, Batuaji, dan Nongsa serta satu SD di kawasan Sei Langkai, Sagulung. Pembangunan SMP di Nongsa masih dalam tahap pematangan lahan setelah proses reviu dari Inspektorat.
Tri berharap proses tender berjalan lancar agar pembangunan fisik bisa segera dimulai, sehingga fasilitas baru ini dapat segera dimanfaatkan untuk mendukung proses belajar mengajar.
“Ini bagian dari komitmen kami untuk terus meningkatkan fasilitas pendidikan seiring perkembangan dan kebutuhan masyarakat,” tutupnya. (*)
Reporter : Rengga Yuliandra
Editor : RAT NA IRTATIK