Buka konten ini
BATAM (BP) – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Pemerintah Kota Batam diklaim tidak hanya berdampak positif terhadap kesehatan siswa, tetapi juga membawa angin segar bagi pelaku usaha kuliner lokal. Saat ini, enam dapur swasta telah terlibat dalam penyediaan makanan bergizi bagi lebih dari 17 ribu siswa di 23 sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto, menyampaikan bahwa dua dapur tambahan akan segera beroperasi di wilayah Batam Kota dan Nongsa. Dengan penambahan ini, jumlah total dapur yang mendukung program MBG akan meningkat menjadi delapan unit, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi penyedia jasa katering dan tenaga kerja lokal.
“Saat ini ada enam dapur, nanti akan ditambah dua lagi, sehingga total menjadi delapan. Kalau sudah delapan dapur, saya yakin target 20 ribu siswa bisa tercapai,” ujar Tri Wahyu, Selasa (6/5).
Dari proses seleksi yang dilakukan, hanya dua dari enam calon dapur baru yang dinyatakan memenuhi kriteria akhir. Artinya, potensi peningkatan jumlah penerima manfaat diperkirakan mencapai sekitar 6.000 siswa.
Setiap dapur rata-rata mampu menyuplai makanan untuk 3.000 hingga 3.500 siswa per hari. Hal ini membuka peluang kerja bagi puluhan juru masak, tenaga distribusi, hingga pekerja pengemasan makanan yang mayoritas berasal dari warga setempat.
“Dari sisi ekonomi, program ini turut menggerakkan roda usaha kecil dan menengah di Batam. Banyak dapur yang juga bekerja sama dengan petani lokal untuk pengadaan bahan baku seperti sayur dan buah,” ungkap salah satu pengelola dapur di Sei Beduk.
Kendati demikian, tantangan tetap ada, terutama dalam memperkenalkan menu sehat, seperti sayuran, kepada siswa tingkat SMP. Kebanyakan anak-anak masih selektif dalam memilih makanan.
“Kami terus mengedukasi anak-anak agar terbiasa makan sayur, karena kecenderungannya memang masih pilih-pilih,” tambah Tri.
Saat ini, enam dapur aktif tersebar di berbagai wilayah Batam, antara lain Batam Kota, Sei Beduk, Bengkong, Nongsa, dan Sekupang.
Program MBG menjadi salah satu langkah strategis Pemerintah Kota Batam dalam memperkuat ketahanan pangan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui sektor kuliner lokal. (*)
Reporter : Rengga Yuliandra
Editor : RATNA IRTATIK