Buka konten ini
SEMARANG (BP) – Rombongan Biksu Thudong melanjutkan perjalanan spiritualnya di Kota Semarang, Rabu (7/5). Di hari kedua keberadaannya di ibu kota Jawa Tengah (Jateng), mereka singgah di Kantor Gubernur Jateng sebagai bagian dari rute menuju Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.
Puluhan Biksu Thudong itu mengawali perjalanannya dari Tjie Lam Tjay menuju Vihara Mahabodhi. Kemudian mereka singgah di Kantor Gubernur Jateng untuk berjumpa dengan Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen.
Salah satu biksu asal Thailand Bhante Wichay mengaku terharu dengan sambutan hangat dari masyarakat Jawa Tengah dan jajaran pemerintah. Ia pun sangat senang bisa berjumpa kembali dengan masyarakat Jateng.
”Terima kasih atas support-nya pada Bhikku Sangha Thudong. Kita sangat menga-presiasinya dan senang bisa bertemu kalian di sini,” ungkapnya.
Pihaknya mengatakan setiap kali datang ke Indonesia. Khususnya Jawa Tengah, ia selalu merasa aman dan dihargai. Menurutnya keberagaman agama di Jateng ini luar biasa. Sebab para biksu selalu di kawal menuju Magelang.
“Setiap waktu saya ke sini saya selalu dikawal dan mere-ka menjamin kemanan kami. Kita juga mengapresiasi kesatuan antaragama yang ada, baik Muslim, Kristen, kami tetap disambut dengan hangat,” imbuhnya.
Sebagai bentuk rasa syukur, Bhante Wichay menyampaikan doa-doa baik untuk warga Jateng. Ia bahkan menyampaikan harapan agar masyarakat di Jateng suatu hari bisa mengunjungi Thailand dan merasakan keramahan yang sama.
”Aku berdoa agar semua terlimpah hal-hal. Kita berharap kalian bisa datang ke negara kami di waktu mendatang,” bebernya.
Sementara Bante asal Indonesia Jinavaro mengungkap persiapannya melakukan tudhong atau perjalanan menuju Candi Borobudur. Ia bahkan sudah latihan fisik untuk jalan cepat.
”(Latihan fisik) jalam cepat. Ibarat bante tudhong satu langkah, orang biasa itu tiga langkah. Bante (saya) bergabung sejak dari Jakarta,” jelas Biksu Jinavaro.
Ia memaknai tudhong sebagai cara untuk bisa melatih diri sendiri. Buktinya perjalanan ini dilakukan dengan jalan kaki bukan mengendai transportasi, dari sini kata dia bisa melatih kesabaran.
”(Manfaat Tudhong), satu melatih kesabaran, kedua mengurangi emosi kota, ketika melatih ego kita,” jelasnya.
Sebanyak 36 biksu ini pun melanjutkan perjalanan menuju Candi Borobudur. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : RYAN AGUNG