Buka konten ini
BATAM (BP) – Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra, bergerak cepat menanggapi keluhan masyarakat atas banjir yang kembali terjadi di sejumlah titik di Kota Batam. Selasa (6/5) pagi, Li turun langsung meninjau lokasi banjir di depan Perumahan Aiko Residence, Batam Center.
Kehadirannya didampingi langsung Deputi Bidang Infrastruktur BP Batam Mouris Limanto, Direktur Infrastruktur Kawasan Ponco Indro Subekti, dan Direktur Penge-lolaan Pertanahan Ilham Eka Hartawan. Li menyebut, banjir yang terjadi di lokasi tersebut disebabkan oleh kondisi topografi yang cekung seperti mangkok, sehingga air mudah menggenang.
”Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa penanganan banjir ini terus berjalan,” kata Li Claudia.
Ia memerintahkan langsung Bidang Infrastruktur untuk segera mengundang seluruh pihak terkait, termasuk pengembang perumahan di kawasan tersebut, untuk duduk bersama merumuskan solusi jangka panjang. Salah satu solusi yang tengah disiapkan adalah pembangunan kolam retensi. Kolam ini akan menjadi bagian dari sistem pengendalian banjir yang terintegrasi.
“Dengan kolaborasi antara BP Batam dan Pemko Batam, diharapkan masyarakat bisa merasakan manfaatnya secara langsung,” ucap Li Claudia.
Dalam kesempatan itu, Li juga menyampaikan peringatan tegas kepada seluruh penerima alokasi lahan, termasuk pengembang dan kawasan industri, untuk tidak mengabaikan kewajiban membangun sistem drainase yang memadai. “Penerima alokasi lahan jangan sampai merugikan masyarakat. Jika terbukti lalai, kami tidak akan segan untuk meninjau kembali atau mencabut izin alokasi lahannya,” ujar Li Claudia.
Menurutnya, masih banyak pengembang yang tidak memperhitungkan sistem drainase dengan benar, sehingga setiap hujan turun, air tak tertampung dan menggenangi jalan-jalan utama. Ia menyebut pengabaian terhadap drainase merupakan pelanggaran serius terhadap keseimbangan lingkungan dan kepentingan publik.
“Saya sangat prihatin dengan kondisi ini. Penanganan banjir memerlukan perhatian serius dan kerja sama dari seluruh pihak,” katanya. Tak hanya memberi peringatan, Li juga mengapresiasi para pengembang yang telah berinisiatif membangun sistem drainase dan penyerapan air dengan baik di kawasan mereka.
Sementara itu, Deputi Bidang Infrastruktur BP Batam, Mouris Limanto, juga meninjau pekerjaan pelebaran drainase di kawasan Bengkong pada Senin (5/5). Lokasi yang dikunjungi adalah drainase hilir di belakang Perumahan Garden Avenue.
Mouris menjelaskan bahwa pekerjaan ini merupakan bagian dari program CSR sejumlah pengembang di sekitar kawasan tersebut. Mereka melakukan pelebaran dan pelurusan alur drainase agar air hujan bisa langsung mengalir ke laut.
“Drainase yang semula sempit dan berliku kini dibuat lebih lebar dan lurus. Ini akan mempercepat aliran air saat curah hujan tinggi,” ucap Mouris.
Ia menargetkan pekerjaan tersebut rampung dalam dua minggu. Mouris berharap, pola kolaborasi antara pengembang dan pemerintah ini bisa menjadi model penanganan banjir di kawasan lain di Batam.
Mouris juga mengapresiasi konsep kawasan properti yang sudah memiliki kolam resapan dan taman dalam perumahan. Menurutnya, konsep seperti ini ideal untuk diterapkan secara luas oleh para pengembang lain di Batam.
“Semoga ke depan makin banyak pengembang yang menerapkan konsep ramah lingkungan demi mengurangi risiko banjir,” tutup Mouris. (*)
Reporter : FISKA JUANDA
Editor : RYAN AGUNG