Buka konten ini
LUBUKBAJA (BP) – Jumlah penduduk Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mencapai 2,1 juta jiwa, atau 96,3 persen dari total populasi. Meski tergolong tinggi, angka ini masih berada sedikit di bawah rata-rata capaian Universal Health Coverage (UHC) nasional.
Namun, dari jumlah tersebut, sekitar 400 ribu kartu peserta di Kepri diketahui tidak aktif. Kondisi ini berpotensi menghambat akses warga terhadap layanan kesehatan.
“Dari 2,1 juta peserta, masih ada sekitar 400 ribu kartu yang tidak aktif. Ini tentu menghambat mereka untuk mendapatkan layanan kesehatan yang ditanggung BPJS,” kata Deputi Direksi Wilayah II BPJS Kesehatan, Oktavianus Ramba di acara Media Gathering Forum Media BPJS Kesehatan Cabang Batam bersama Deputi Direksi Wilayah II di Aston Hotel Pelita, Kota Batam, Selasa (6/5).
Secara nasional, jumlah peserta JKN telah mencapai 279,8 juta jiwa, atau sekitar 98 persen dari total penduduk Indonesia. Untuk memperkuat efektivitas perlindungan kesehatan, BPJS Kesehatan terus mendorong perusahaan agar mendaftarkan karyawannya sebagai peserta aktif JKN.
Selain itu, pemerintah daerah juga diminta berperan aktif dalam menjamin warganya, khususnya yang tergolong kurang mampu, dengan skema pembiayaan dari APBD.
“Pemerintah daerah memiliki peran penting untuk memastikan masyarakat kurang mampu tetap terlindungi,” ujarnya.
Untuk peserta yang menunggak iuran, BPJS Kesehatan menawarkan program Rencana Pembayaran Bertahap (Rehab), yang memungkinkan pelunasan tunggakan secara mencicil hingga 12 bulan.
“Peserta bisa mendaftar program Rehab di kantor BPJS Kesehatan terdekat atau melalui aplikasi Mobile JKN. Ini solusi bagi masyarakat agar tetap dapat mengakses layanan meskipun menghadapi kendala finansial,” jelas Oktavianus.
Ia juga memaparkan bahwa sepanjang tahun 2024, jumlah pemanfaatan layanan kesehatan oleh peserta JKN di Kepri mencapai 6,1 juta kunjungan, atau rata-rata 23.250 kunjungan per hari.
Adapun, total biaya pelayanan kesehatan yang telah ditanggung BPJS Kesehatan di wilayah Kepri sepanjang 2024 mencapai Rp1,504 triliun.
“Ini bentuk nyata komitmen kami dalam menghadirkan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat,” pungkasnya. (*)
Reporter : Azis Maulana
Editor : RATNA IRTATIK