Buka konten ini





Pekan terakhir Ramadan hingga perayaan Idulfitri di Batam diwarnai berbagai peristiwa yang saling berkaitan. Dari perubahan lokasi Salat Id akibat hujan, kemeriahan pawai takbir, hingga lonjakan arus balik, semuanya membentuk satu rangkaian yang menunjukkan dinamika khas Lebaran di kota ini.
BATAM (BP) – Senin (31/3), rencana Salat Idulfitri di Dataran Engku Putri terpaksa dipindahkan ke Masjid Agung Raja Hamidah akibat hujan deras sejak dini hari. Keputusan ini diumumkan secara cepat agar jamaah dapat menyesuaikan diri. Meskipun harus berpindah lokasi, semangat masyarakat untuk melaksanakan Salat Id tetap tinggi. Banyak jamaah yang hadir lebih awal guna mengamankan tempat di dalam masjid yang penuh sesak.
Sehari sebelumnya, Minggu (30/3), semangat Idulfitri sudah terasa dengan pelaksanaan pawai takbir yang digelar Pemerintah Kota Batam. Ribuan warga memadati kawasan Masjid Agung Raja Hamidah untuk menyaksikan arak-arakan kendaraan hias yang membawa nuansa perayaan khas Lebaran. Pawai ini menjadi simbol peralihan dari bulan Ramadan menuju Syawal, mempertegas kegembiraan masyarakat menyambut hari kemenangan.
Setelah hiruk-pikuk perayaan, perhatian beralih ke arus balik yang mulai meningkat di Pelabuhan Sekupang dan Pelabuhan Bintang 99. Operator kapal telah bersiaga sejak pagi, mengantisipasi lonjakan penumpang yang ingin kembali ke daerah asalnya. Antrean panjang di loket tiket menjadi pemandangan khas pasca-Lebaran, sementara petugas berupaya menjaga ketertiban agar perjalanan berjalan lancar.
Di tengah kesibukan arus balik, tradisi silaturahmi tetap berlangsung. Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, menggelar open house pada hari yang sama, menjadi ajang bagi pejabat dan warga untuk mempererat hubungan setelah sebulan penuh berpuasa. Acara ini seolah menjadi penutup dari rangkaian Idulfitri yang diawali dari Salat Id hingga pawai takbir sebelumnya.
Sementara itu, Polda Kepri meningkatkan pengawasan di berbagai kawasan wisata. Lonjakan wisatawan yang ingin menghabiskan waktu bersama keluarga di hari Lebaran memerlukan pengamanan ekstra, mengingat padatnya sejumlah destinasi populer. Dengan demikian, suasana libur Lebaran tetap dapat dinikmati dengan nyaman dan aman.
Dari awal Ramadan hingga Idulfitri, berbagai peristiwa ini saling terhubung, menciptakan dinamika khas Lebaran di Batam. Dari kepindahan lokasi Salat Id, kemeriahan takbiran, hingga arus balik dan tradisi silaturahmi, semuanya menunjukkan bahwa Idulfitri bukan sekadar momen perayaan, tetapi juga perjalanan panjang yang penuh makna bagi masyarakat. (*)
Reporter : fiska juanda
Editor : Mohammad TAHANG