Buka konten ini
YERUSALEM (BP) – Tahap pertama gencatan senjata Israel dan Hamas berakhir kemarin (2/3). Jika Israel menyatakan kesediaan menerima usulan gencatan senjata sementara di Gaza selama Ramadan, Hamas mendesak jeda pertempuran harus berlanjut ke tahap kedua sesuai dengan perjanjian awal.
Kantor Perdana Menteri Israel mengonfirmasi, Minggu (2/3), mereka akan mengadopsi proposal utusan Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, untuk gencatan senjata lanjutan tahap pertama selama 42 hari. Jadi, berlangsung selama Ramadan dan Paskah atau berakhir pada 20 April.
Sesuai rencana Witkoff, separuh sandera yang ditahan di Gaza akan dibebaskan pada hari pertama, sedangkan sisanya setelah gencatan senjata permanen disepakati. Untuk diketahui, tahap pertama gencatan senjata memungkinkan pertukaran 33 sandera Israel dan lima warga Thailand dengan sekitar 2 ribu tahanan Palestina.
”Kami siap untuk memperpanjang kerangka kerja (genjatan senjata tahap pertama, red) dengan imbalan pembebasan lebih banyak sandera. Jika memungkinkan, kami akan melakukannya,” kata Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar seperti dilansir Al Jazeera.
Sa’ar juga menegaskan bahwa Israel memiliki hak untuk menghentikan aliran bantuan ke Gaza. Alasannya gencatan senjata tahap pertama telah berakhir. ”Israel siap untuk melangkah ke tahap kedua gencatan senjata, tetapi tidak gratis,” tambahnya.
Menanggapi rencana Israel, Hamas menolak gencatan senjata sementara tanpa kepastian kelanjutan ke fase berikutnya. ”Satu-satunya cara mencapai stabilitas dan pembebasan sandera adalah dengan menerapkan perjanjian secara penuh, dimulai dari fase kedua,” kata pemimpin Hamas Mahmoud Mardawi seperti dilansir AFP.
Terkait penangguhan bantuan Israel, Hamas menyebutnya sebagai pelanggaran lain. Menurut mereka, pengiriman bantuan seharusnya dilanjutkan karena kedua pihak tengah bernegosiasi mengenai gencatan senjata fase kedua.
Di tengah negosiasi antara Israel-Hamas, warga Gaza menjalani Ramadan dengan ketakutan perang kembali pecah. Kementerian Kesehatan Gaza mencatat, 48.388 kematian terjadi akibat serangan Israel dengan 111.803 orang mengalami luka-luka. Sementara data Kantor Media Pemerintah Gaza memperkirakan jumlah korban tewas mencapai 61.709, termasuk ribuan yang masih tertimbun di bawah puing-puing. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : RYAN AGUNG