Buka konten ini
SUDAH lebih dari dua minggu terakhir, beberapa pasien BPJS Kesehatan yang berobat ke RSUD Muhammad Sani mengeluhkan ketersediaan obat. Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan, beberapa jenis obat tidak tersedia di apotek rumah sakit, sehingga pasien harus menebus resep di apotek luar.
Jailani, salah satu pasien yang sempat dirawat dan kemudian menjalani rawat jalan setelah kondisinya membaik, mengungkapkan keluhannya kepada Batam Pos.
”Ada dua kali rawat jalan. Kemudian, ketika diberikan resep, saya diminta mencari obat di luar karena di rumah sakit sedang kosong,” ujarnya.
Keluhan serupa juga disampaikan Hamid, yang mengaku harus membeli obat di luar apotek rumah sakit.
”Ada beberapa pasien lain yang saya temui juga mengalami hal yang sama. Hal ini tentu menambah biaya bagi kami sebagai pasien,” ungkapnya.
Kepala Bidang Pelayanan RSUD Muhammad Sani, dr. Dedy Abrianto, yang dihubungi Batam Pos membenarkan bahwa ada beberapa jenis obat yang kosong di farmasi rumah sakit.
”Pasien yang mendapatkan resep dan obatnya tidak tersedia di farmasi rumah sakit harus membelinya di apotek luar. Kami tidak menentukan apotek tertentu, sehingga pasien bisa membeli di mana saja,” terangnya.
Menurutnya, kekosongan obat di RSUD Muhammad Sani bukan disengaja, melainkan karena manajemen rumah sakit sedang dalam proses pengadaan obat.
”Proses pengadaan sedang berlangsung dan masih dalam tahap persiapan oleh penyedia. Oleh karena itu, beberapa obat untuk pasien terpaksa harus diresepkan ke luar,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pihak rumah sakit terus mengupayakan ketersediaan obat untuk setiap resep yang diberikan kepada pasien.
”Beberapa obat yang saat ini tidak tersedia di rumah sakit, misalnya Candesartan untuk hipertensi, Tramadol sebagai obat anti nyeri, dan Mecobalamin yang berfungsi sebagai vitamin. Semoga tidak ada kendala dalam proses pengadaan, sehingga obat-obatan ini segera tersedia bagi masyarakat,” pungkasnya. (***)
Reporter : Sandi Pramosinto
Editor : ANDRIANI SUSILAWATI