Buka konten ini
NEW YORK (BP) – Musim reguler MLS 2025 baru saja dimulai, tetapi laga pembuka antara Inter Miami dan New York City FC sudah diwarnai insiden kontroversial.
Megabintang Inter Miami, Lionel Messi, terlibat dalam kejadian mengejutkan ketika dirinya terlihat mencekik leher pelatih tim lawan, Mehdi Ballouchy. Tindakan tersebut memicu reaksi dari banyak pihak dan membuat Messi harus menerima sanksi dari Komite Disiplin MLS.
Pertandingan yang berlangsung di Chase Stadium, Florida, pada Minggu (23/2) itu berlangsung sengit. Messi tetap menunjukkan kelasnya sebagai pemain bintang dengan menyumbang dua assist krusial. Ia membantu Tomas Aviles mencetak gol cepat di menit ke-5, serta memberikan umpan matang kepada Telasco Segovia yang berhasil menjebol gawang lawan di menit ke-90+10.
Sayangnya, meskipun Messi berperan besar dalam serangan Inter Miami, timnya gagal mengamankan kemenangan setelah New York City FC menyamakan kedudukan melalui gol Mitja Ilenic di menit ke-26 dan Adrian Martinez di menit ke-55. Hasil imbang 2-2 ini membuat Messi terlihat frustrasi saat pertandingan berakhir.
Usai peluit panjang dibunyikan, Messi tampak kesal dengan beberapa keputusan wasit Rosendo Mendoza. Ia terus mendekati wasit dan melontarkan protes meskipun sudah diperingatkan untuk menjauh. Sikapnya ini berujung pada kartu kuning yang diberikan oleh wasit sebagai peringatan.
Namun, situasi semakin panas ketika Messi meninggalkan lapangan. Dalam perjalanan menuju ruang ganti, ia terlibat pertikaian dengan pelatih asisten New York City FC, Mehdi Ballouchy. Ketegangan memuncak hingga Messi tertangkap kamera meletakkan tangannya di leher Ballouchy dalam aksi yang menyerupai cekikan. Insiden ini langsung memicu respons cepat dari para pemain dan staf kedua tim, yang berusaha melerai sebelum keadaan semakin memburuk.
Tindakan Messi yang dianggap tidak sportif itu tidak luput dari perhatian Komite Disiplin MLS. Liga dengan tegas memberikan sanksi kepada Messi atas pelanggaran tersebut.
“Komite Disiplin MLS telah menjatuhkan denda kepada Lionel Messi atas tindakannya yang tidak sesuai dengan aturan liga. Jumlah denda tidak diungkapkan,” demikian pernyataan resmi MLS.
Lebih lanjut, MLS menegaskan bahwa peraturan liga secara eksplisit melarang pemain melakukan kontak de-ngan wajah, kepala, atau leher lawan, terutama dalam situa-si di luar permainan.
Sanksi terhadap Messi menjadi bukti bahwa MLS berkomitmen untuk menjaga disiplin dan sportivitas dalam kompetisi mereka. Liga ingin memastikan bahwa setiap pemain, termasuk megabintang seperti Messi, tetap mengikuti etika permainan dan menjunjung tinggi prinsip fair play.
Bagi Messi, insiden ini menjadi pengingat bahwa tindakan emosional di atas lapangan bisa berdampak besar. Sementara itu, bagi pemain lain, kasus ini bisa menjadi pelajaran bahwa setiap tindakan yang melanggar aturan akan mendapatkan konsekuensi, tanpa memandang status atau reputasi sang pemain.
Dengan insiden ini, MLS 2025 baru saja dimulai, tetapi drama sudah terjadi. Apakah ini akan memengaruhi performa Messi dan Inter Miami di pertandingan selanjutnya? Semua mata kini tertuju pada sang legenda Argentina dan baaimana ia akan merespons situasi ini di laga-laga mendatang. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO