Buka konten ini
TANJUNGPINANG (BP) – Warga Jalan Aisyah Sulaiman Kota Tanjungpinang merasa resah dengan keberadaan Cafe, Resto & Lounge Leko. Pasalnya, keributan sesama pengunjung kerap terjadi di dalam maupun di luar kafe tersebut.
Erlin salah satunya. Warga yang tinggal tidak jauh dari kafe tersebut mengaku bahwa ia kerap merasa terganggu dengan suara musik keras, hingga keributan yang melibatkan sesama pengunjung.
”Bukan baru kali ini (keributan), tapi hampir setiap malam. Jadi sangat meresahkan, bahkan saya sampai teriak teriak agar mereka diam,” kata Erlin, Senin (24/2).
Suara musik keras hingga suara keributan, membuat Erlin dan anaknya tidak bisa tidur. Ditambah lagi, di dalam rumahnya terdapat seorang lanjut usia, yang tidak lain ialah orangtuanya sendiri.
Erlin juga mengaku sudah meminta penjaga kafe Leko untuk mengecilkan suara musik yang sudah mengganggu kenyamanan warga sekitar saat malam hari. Namun, keluhan dan masukan itu tidak ditanggapi oleh pengelolanya.
”Saya minta suara (musik) dikecilkan, karena saya tidak bisa istirahat. Tapi percuma, karena tidak ditanggapi,” tambahnya.
Keributan sesama pengunjung, kata Erlin, memang kerap terjadi. Seperti yang terjadi pada Minggu (23/2) dini hari. Sejumlah pengunjung yang merupakan prajurit TNI terlibat perkelahian, hingga satu orang dinyatakan tewas setelah mengalami luka tusuk.
”Saya memang dengar ada orang ribut di luar (rumah). Tapi karena sudah biasa (dengar suara keributan), saya tidak keluar rumah, karena sudah malas juga,” tuturnya.
Sementara itu, Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepulauan Riau merespons perkelahian berujung maut yang terjadi di kafe Leko.
Ketua I LAM Kepri, Dato’ Wira Setia Utama Atmadinata, mengatakan bahwa peristiwa ini memicu perhatian masyarakat. Menurutnya, pemerintah harus berani mengambil langkah tegas untuk menutup operasional tempat hiburan malam (THM) di Kepri.
”Kita minta ditutup permanen, karena lebih banyak mudaratnya dari pada manfaat untuk masyarakat,” tegasnya.
Atmadinata menegaskan bahwa tempat hiburan malam ataupun gelanggang permainan perlu diawasi secara ketat guna mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang.
“Kami mendukung penuh langkah pemerintah untuk menertibkan tempat hiburan malam yang rawan konflik. Tempat seperti ini harus diawasi dengan ketat, atau bahkan ditutup jika sudah terbukti meresahkan,” terang dia.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Tanjungpinang ini juga menyinggung keberhasilan pemerintah setempat yang pernah menutup Kafe Base Camp di Simpang Pamedan. Waktu itu, kafe tersebut membuat kegiatan ’Back to Party’ dengan pakaian seragam sekolah.
”Tanjungpinang ini kota pelajar, jangan sampai hal-hal seperti ini merusak generasi anak-anak kita,” pungkasnya.
Sementara itu, pihak pengelola kafe Leko belum merespons pertanyaan koran ini yang dikirim lewat WhatsApp maupun lewat telepon voice.
Prada YHS Masih Menjalani Pemeriksaan
Kasus perkelahian maut yang menewaskan seorang prajurit TNI Angkatan Laut (AL) berinisial Serda DL, di kafe Leko terus bergulir.
Saat ini, Prada YHS yang diduga menjadi pelaku terbunuhnya Serda DL di Tempat Hiburan Malam (THM) tersebut masih menjalani pemeriksaan. Pemeriksaan itu dilakukan oleh Polisi Militer Angkatan Darat maupun Polisi Militer Angkatan Laut.
Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 033 Wira Pratama, Mayor Inf Rahmat Mulya, memastikan bahwa kasus perkelahian maut itu masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan.
”Pelaku sudah ditahan di POM Angkatan Darat. Kita masih melakukan pengamanan pelaku,” kata Mayor Inf Rahmat kepada Batam Pos, Senin (24/2) malam.
Ia menerangkan, pemerik-saan terhadap Prada YHS terus berlanjut. POM Angkatan Laut dan POM Angkatan Darat, kata dia, tetap berkoordinasi untuk menyelesaikan kasus tersebut secara transparan.
Selain memeriksa Prada YHS, Polisi Militer gabungan itu juga terus melakukan olah tempat kejadian perkara.
”(Kasus) tetap berlanjut. POM AL dan POM AD masih melakukan pemeriksaan dan olah TKP dan seterusnya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kodam I Bukit Barisan bersama Danyon 136/TS telah melakukan koordinasi dengan Koarmada I Tanjungpinang untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara transparan.
Selain itu, mereka juga telah mengamankan prajurit berinisial Prada YHS. ”Upaya yang sudah dilakukan, kita telah mengamankan dan melakukan pemeriksaan terhadap Prada YHS,” kata Kepala Penerangan Kodam I /Bukit Barisan, Kolonel Inf Doddy Yudha kepada Batam Pos, Minggu (23/2). Tidak hanya itu, Kodam I Bukit Barisan telah melaksanakan apel luar biasa di Yonif 136/TS dan memberikan penekanan kepada seluruh prajurit agar tidak terprovokasi dengan kejadian tersebut.
”Danpomdam I/BB berkoordinasi dengan Pomal Tanjungpinang untuk melaksanakan penyelidikan dan penyidikan terkait perkelahian tersebut,” tambahnya. (*)
Reporter : MOHAMAD ISMAIL
Editor : YUSUF HIDAYAT