Buka konten ini
RIYADH (BP) – Para pemimpin negara Arab akan berkumpul di Arab Saudi hari ini. Konferensi itu membahas resolusi melawan rencana Presiden AS Donald Trump terkait pendudukan dan pengusiran warga Gaza dari wilayahnya.
Dilansir dari AFP, sumber yang dekat dengan pemerintah Saudi mengatakan bahwa para pemimpin Arab akan membahas ”rencana pembangunan kembali yang bertentangan dengan rencana Trump untuk Gaza”. Sumber Saudi mengatakan, pembicaraan itu akan membahas ”versi rencana Mesir”. Yakni, membangun kembali Gaza dan menolak pemindahan warga Gaza.
KTT itu awalnya melibatkan Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Yordania. Namun, rencana tersebut telah diperluas untuk mencakup enam negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) dan Otoritas Palestina.
Pakar kebijakan luar negeri Saudi Umer Karim menyatakan, pertemuan itu akan menjadi salah satu yang terpenting bagi negara Arab dalam beberapa dekade. Mengingat kompleksitas situasi di Gaza dan upaya intervensi Trump.
Rekonstruksi akan menjadi isu penting dalam KTT tersebut. Mesir belum mengumumkan inisiatif balasannya, tetapi mantan diplomat Mesir Mohamed Hegazy menggambarkan tiga fase teknis selama periode tiga hingga lima tahun.
”Yang pertama akan menjadi fase pemulihan awal selama enam bulan,” kata anggota Dewan Mesir untuk Urusan Luar Negeri itu. Fase kedua memerlukan keterlibatan internasional untuk memberikan perincian rekonstruksi dan pembangunan kembali infrastruktur utilitas.
”Fase terakhir akan mengawasi perencanaan Kota Gaza, pembangunan unit perumahan, serta penyediaan layanan pendidikan dan perawatan kesehatan,” jelasnya.
PBB memperkirakan biaya pembangunan kembali Gaza membutuhkan lebih dari 53 miliar dolar AS (USD) atau sekitar Rp865 triliun, termasuk lebih dari USD20 miliar selama tiga tahun pertama. Fase terakhir juga mencakup peluncuran jalur politik untuk menerapkan solusi dua negara antara Israel dan Palestina.
Terpisah, militan Hamas kemarin memamerkan empat peti mati hitam di atas panggung di Khan Yonis, Gaza Selatan. Peti itu digunakan untuk penyerahan jenazah empat sandera Israel kepada Palang Merah.
Di setiap peti mati diperlihatkan foto jenazah warga Israel. Yakni, Shiri Bibas, dua putranya yang masih kecil, Kfir dan Ariel, dan tawanan keempat, Oded Lifshitz. Dilansir AFP, Palang Merah dilaporkan telah mengambil empat peti jenazah itu untuk dibawa ke Israel. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor: RYAN AGUNG