Buka konten ini
Kawasan Hutan Matakucing masih dijadikan lintasan drag atau arena uji kecepatan motor. Tak hanya pembalap liar, kawasan ini juga diramaikan penonton.
Pantauan Batam Pos, para pembalap mulai berdatangan dari arah Batuaji pada Minggu (16/2) dini hari. Terlihat mereka mendorong motor balap tersebut dengan cara didorong (distut).
”Dari bengkel. Mau ke Mata Kucing,” ujar salah seorang pembalap remaja saat berada di Simpang Tobing.
Sementara itu, di kawasan Matakucing terlihat puluhan remaja bersama motornya. Ada yang tengah memperbaiki motor, ada pula yang nongkrong di tepi jalan.
Yayat, salah seorang warga Tiban, mengatakan bahwa aksi balap di Matakucing tersebut sudah sering ditemuinya pada dini hari.
”Jalan itu lurus dan dibuat garis start serta finisnya,” katanya.
Menurut dia, aktivitas para remaja tersebut sangat berbahaya. Selain mengancam keselamatan mereka sendiri, balapan itu juga berpotensi menimbulkan kecelakaan dengan pengendara lain.
”Kalau lewat malam hari harus pelan dan sangat hati-hati,” ungkapnya.
Ia berharap pihak kepolisian dapat menindak kegiatan yang meresahkan masyarakat tersebut.
”Kalau polisi mau memberantas, bisa saja. Tinggal buat pos di sana dan tempatkan personel,” tuturnya.
Di lain pihak, seperti akhir pekan-akhir pekan sebelumnya, Polresta Barelang menggelar patroli berskala besar dan cipta kondisi (cipkon), Sabtu (15/2) malam. Hasilnya, polisi menindak 25 unit motor yang menggunakan knalpot brong.
Kasat Lantas AKP Afiditya Arief Wibowo mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan dengan menyisir beberapa tempat berkumpulnya remaja di Kota Batam. Di antaranya di Simpang Kepri Mall, Simpang Kara, Simpang Frengky, Simpang Gelael Seipanas, Simpang Masjid Raya serta Wilayah Jajaran Polsek Lubukbaja, Batuampar, Nongsa, Batam Kota, Bengkong, Sagulung, Batuaji dan Sekupang.
“Cipkon ini rutin dilaksanakan setiap malam Sabtu dan Minggu. Dengan tujuan menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat Kota Batam khususnya di malam hari,” ujarnya.
Ia menjelaskan, penindakan dilakukan dengan tilang elektronik (ETLE) mobile. Seluruh motor diamankan, dan knalpot brong disita untuk dimusnahkan.
“Kita juga mengedukasi kepada remaja-remaja yang melakukan aksi balap liar atau trek-trekan,” katanya.
Afid menambahkan, bagi pengendara yang ditindak diberi kesempatan untuk mengambil motornya ke Mapolresta Barelang. Pengendara tersebut wajib memenuhi beberapa persyaratan.
“Syaratnya membawa identitas lengkap. Khusus bagi pelajar SMA, orangtua dan guru akan dipanggil sebagai bagian dari upaya pembelajaran agar kejadian serupa tidak terulang,” ungkapnya.
Afid juga mengimbau orangtua tidak memberikan kesempatan kepada anak-anaknya untuk beraktivitas di malam hari, apalagi menggunakan knalpot brong. “Untuk itu mari saling menjaga keamanan dan kenyamanan di Kota Batam. Kami juga tengah menggelar Operasi Keselamatan Seligi 2025, semoga masyarakat dapat lebih merasa tenang dan aman dalam menjalankan aktivitasnya di malam hari,” tegasnya.
Patroli Polisi Diperketat
Sementara itu, aksi kriminal jalanan dan kenakalan remaja masih menjadi perhatian utama pihak kepolisian Batuaji. Berbagai upaya terus dilakukan guna menciptakan rasa aman bagi masyarakat. Salah satu langkah preventif yang diterapkan adalah patroli keamanan di lokasi-lokasi yang dianggap rawan kejahatan.
Pada akhir pekan ini, personel Polsek Batuaji kembali menggelar patroli pengawasan dan pengamanan. Penyisiran dilakukan di sepanjang Jalan R. Suprapto, Brigjen Katamso Tanjunguncang, Ruko Aviari, Pasar Melayu, serta permukiman lainnya. Upaya ini bertujuan menekan angka kejahatan yang kerap meningkat di akhir pekan.
Dalam patroli tersebut, petugas menemukan sekelompok remaja yang masih nongkrong hingga larut malam. Mereka kemudian dibubarkan sebagai langkah antisipasi agar tidak terjadi tindakan kriminal.
”Ini upaya pencegahan, sifatnya hanya membubarkan saja. Jika ada indikasi ke arah tindakan kriminal, tentu akan kami tindak tegas. Namun, semalam tidak ditemukan pelanggaran, jadi cukup dibubarkan,” ujar Kapolsek Batuaji, AKP Bimo Dwi Lambang.
Patroli yang disertai tindakan tegas terhadap pelaku kriminal dilakukan setiap malam.
Namun, pengawasan lebih diperketat pada akhir pekan dengan jumlah personel yang lebih banyak.
”Akhir pekan biasanya lebih ramai, banyak anak muda berkumpul di jalanan. Ini yang kami waspadai, sehingga tim patroli diperbanyak agar pengawasan lebih merata,” jelasnya.
Langkah ini dinilai cukup efektif dalam mencegah aksi kejahatan. Menurut AKP Bimo, tindak kriminal yang dilakukan secara berkelompok sering kali berawal dari sekadar nongkrong hingga larut malam.
”Jika dibiarkan, mereka bisa melakukan hal-hal yang melanggar hukum. Oleh karena itu, kami melakukan pencegahan dini dengan membubarkan mereka sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.
Bagi yang tertangkap melakukan tindak kriminal, kepolisian akan mengambil tindakan tegas sesuai aturan yang berlaku.
Kapolsek juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada, terutama saat beraktivitas di malam hari. Ia meminta warga untuk menjadi polisi bagi diri sendiri dan keluarganya.
”Orangtua harus lebih memperhatikan anak-anak mereka, terutama yang masih remaja. Jangan biarkan mereka keluar malam tanpa pengawasan, karena banyak pelaku kejahatan saat ini berasal dari kalangan remaja,” pesannya.
Dukungan terhadap langkah kepolisian ini datang dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat setempat. Salah satunya adalah Jumali, yang mengapresiasi patroli dan tindakan tegas yang dilakukan polisi. Ia berharap pengawasan seperti ini terus dilakukan secara rutin dan cepat merespons setiap aduan dari warga.
Warga Batuaji berharap, dengan adanya patroli rutin, angka kejahatan di wilayah mereka bisa ditekan. Selain itu, mereka juga berharap kesadaran masyarakat meningkat, terutama dalam menjaga anak-anak agar tidak terjerumus dalam kenakalan remaja yang bisa berujung pada tindakan kriminal.
Dengan adanya sinergi antara kepolisian dan masyarakat, diharapkan lingkungan Batuaji bisa semakin aman dan nyaman bagi semua orang. Keamanan bukan hanya tanggung jawab aparat, tetapi juga seluruh elemen masya-rakat yang peduli terhadap ketertiban di lingkungannya. (***)
Reporter : Yofi Yuhendri, Eusebius Sara
Editor : RYAN AGUNG