Buka konten ini

LINGGA (BP) – Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Lingga, Amren Zaini, angkat bicara mengenai efisiensi belanja dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025. Kebijakan efisiensi ini berdampak langsung pada pengurangan Alokasi Dana Desa (ADD).
Menanggapi hal ini, Amren menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan pemangkasan anggaran terkait operasional desa dan perjalanan dinas sebagai langkah antisipasi.
”Saat ini yang bisa kami lakukan adalah memangkas anggaran operasional desa dan perjalanan dinas guna menyesuaikan dengan kebijakan efisiensi ini,” ujar Amren Zaini, Minggu (16/2).
Sebagai langkah strategis, APDESI Lingga akan berfokus pada pengembangan ekonomi mandiri, terutama di sektor budidaya ternak dan ketahanan pangan, sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) No. 1 Tahun 2025.
”Setelah terbitnya Inpres No. 1 Tahun 2025, kami akan mengarahkan perhatian pada pengembangan kelompok ekonomi mandiri, khususnya di sektor budidaya ternak dan ketahanan pangan,” ungkapnya.
Amren menegaskan bahwa APDESI Lingga akan terus mencari solusi alternatif agar masyarakat tetap dapat bertahan dan berkembang secara ekonomi, meskipun menghadapi pengurangan ADD.
”Saat ini, kami tidak hanya membicarakan masalah yang terjadi, tetapi juga terus mencari solusi atas efisiensi anggaran ini. Kami ingin mengalihkan pola pikir masyarakat agar lebih fokus pada pengembangan ekonomi mandiri, terutama di sektor budidaya dan ketahanan pangan perkebunan,” tambahnya.
Dengan adanya kebijakan efisiensi anggaran dan pengurangan ADD, diharapkan program ekonomi mandiri yang dikembangkan oleh APDESI dan masyarakat Lingga dapat menjadi solusi berkelanjutan bagi ketahanan ekonomi desa. (*)
Reporter : VATAWARI
Editor : ANDRIANI SUSILAWATI