Buka konten ini
Kapur barus atau yang lebih dikenal sebagai kamper, telah menjadi pilihan banyak orang untuk menjaga kebersihan serta kesegaran dalam lemari atau kamar mandi.
Dengan aroma unik yang menyegarkan, kapur barus seolah memberikan solusi mudah untuk mengusir serangga seperti kecoak dan ngengat, serta mencegah bau tidak sedap yang sering mengganggu. Namun, di balik keharumannya yang menawan, tersembunyi ancaman serius terhadap kesehatan kita.
Dahulu, kapur barus diproduksi dari sumber alami yang berasal dari pohon kamper, yang terkenal karena kemampuannya mengusir serangga. Namun, seiring perkembangan zaman dan kebutuhan industri, sebagian besar kapur barus yang dijual saat ini tidak lagi diproduksi dari bahan alami tersebut.
Saat ini, banyak produk kapur barus yang dihasilkan dari pengolahan minyak bumi atau batu bara, khususnya naftalena. Zat ini, bersama-sama dengan paradichlorobenzene, sebagai senyawa kimia yang sangat berbahaya dan dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius.
Mengutip dari laman Good Doctor, bahwa penggunaan kapur barus yang meluas sering kali dilakukan secara ilegal karena harga yang murah, namun penting untuk diingat bahwa naftalena telah diklasifikasikan sebagai karsinogen bagi manusia oleh lembaga-lembaga kesehatan terkemuka
Dengan meningkatnya kesadaran akan kesehatan dan keselamatan, penting bagi kita untuk memahami bahaya kapur barus yang mungkin ada di sekitar kita. Berikut 6 bahaya kapur barus yang dilansir dari laman Alodokter, agar kita dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat dan melindungi kesehatan diri serta orang terkasih.
1. Iritasi hidung dan mata
Jika terpapar dalam jumlah besar, bahan kimia dalam kapur barus bisa menyebabkan iritasi pada hidung dan mata. Ini adalah reaksi tubuh terhadap gas naftalena yang terhirup.
2. Pusing serta mual
Selain iritasi, paparan kapur barus juga dapat menyebabkan pusing dan mual. Ini terjadi karena bahan kimia beracun di dalamnya dan aroma kapur barus yang menyengat.
3. Iritasi kulit
Bagi orang yang memiliki kulit sensitif, menyentuh kapur barus bisa menyebabkan iritasi dan kemerahan. Mereka yang memiliki luka di kulit juga sebaiknya menghindari kontak dengan kapur barus, karena bisa memperburuk kondisi kulit.
4. Kejang
Salah satu bahaya kapur barus yang serius jika tertelan adalah kejang. Gejala ini dapat muncul dalam waktu 90 menit setelah menelan kapur barus.
5. Anemia hemolitik
Paparan naftalena dalam jumlah besar dapat merusak sel darah merah, yang dikenal sebagai anemia hemolitik. Beberapa gejala dari kondisi ini meliputi kelelahan, mual, muntah, diare, serta kulit yang tampak pucat atau kekuningan.
6. Kematian
Bahaya kapur barus yang paling serius adalah risiko kematian jika tertelan. Baik kapur barus yang berbahan terpenoid maupun naftalena dapat memberikan efek berbahaya pada tubuh jika dikonsumsi. (***)
Reporter : JP Group
Editor : umy kalsum