Buka konten ini
BATAM KOTA (BP) – Masalah sampah di Kota Batam semakin kritis, dengan sampah berserakan di hampir seluruh sudut kota, bahkan sampai memasuki area perkotaan. Sekretaris Komisi III DPRD Batam, Djoko Mulyono, menyoroti keterbatasan armada pengangkut sampah yang tidak mampu mengatasi volume sampah yang terus meningkat di berbagai titik kota.
“Hingga saat ini, armada yang ada memang tidak mencukupi untuk mengangkut seluruh sampah yang ada,” ujar Djoko, Kamis (13/2).
Sebagai langkah awal, pada Rabu (12/2), dilakukan serah terima satu unit buldoser di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Punggur. Langkah ini akan diikuti dengan pengadaan alat berat lain seperti ekskavator (beko), truk, dan armada roll-on roll-off (amrol).
“Kami akan membeli sekitar 16 unit truk dan 10 unit amrol. Harapannya, dengan tambahan armada ini, masalah sampah bisa mulai diatasi, meski belum sepenuhnya tuntas,” tambah Djoko.
Pengadaan armada ini telah dikoordinasikan dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam. Jika berjalan sesuai rencana, seluruh unit akan terealisasi pada Maret atau April tahun ini. Proses pengadaan ini juga mendapat pendampingan dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Batam untuk memastikan kelancaran eksekusi.
“Kami targetkan di akhir Feb-ruari atau Maret semua dieksekusi. Saat ini pendampingan oleh kejaksaan sedang berjalan karena pengadaan ini sangat mendesak,” kata Djoko.
Kondisi sampah yang berserakan di berbagai titik di Batam dianggap sebagai dampak dari kegagalan perencanaan sebelumnya. Oleh karena itu, langkah cepat dan tepat harus segera diambil.
Djoko juga mendorong agar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun ini, pengadaan armada tambahan kembali diusulkan.
“Bila tidak ada penambahan armada, maka tidak akan cukup. Kebutuhan armada di seluruh Batam sekitar 164 unit,” tambahnya.
Selain penambahan unit baru, pengadaan konverter bagi armada di wilayah perkotaan juga dianggap sangat penting. Konverter ini lebih efektif karena memiliki kapasitas muatan yang lebih besar. Djoko mengungkapkan bahwa banyak armada yang masih berada di bengkel akibat kerusakan, yang semakin memperburuk penge-lolaan sampah.
Komisi III DPRD Batam berkomitmen untuk terus mengawal persoalan ini agar DLH dapat segera merealisasikan pengadaan armada secara maksimal. “Sampah adalah masalah bersama. Tanpa armada yang memadai, masalah ini tidak akan pernah selesai,” ujar Djoko.
Ia juga menekankan bahwa peremajaan armada pengangkut sampah adalah suatu keharusan yang tidak bisa ditunda lagi. “Tanpa peremajaan armada, kita akan terus menghadapi masalah yang sama setiap tahun,” tegasnya.
Sebelumnya, Anggota Komite II DPD RI, Lalita, menyoroti permasalahan sampah dan kondisi lingkungan di Batam. Ia kaget melihat sampah yang banyak berserakan di pinggir-pinggir jalan.
Dalam kunjungan kerja (Kunker) DPD RI ke Batam, Senin (3/2), ia menyampaikan kritik terkait sampah yang berserakan di beberapa wilayah. Ia mengungkapkan keprihatinannya dalam sebuah forum resmi di Batam. ”Sampahnya tolong, deh, Pak. Kurang bagus. Polusi. Jadi kurang bagus untuk Batam ini,” ujarnya. (*)
Reporter : Arjuna
Editor : RATNA IRTATIK