Buka konten ini
Peredaran uang palsu semakin marak di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Warung-warung kelontong menjadi sasaran utama para pelaku dalam menyebarkan uang kertas palsu, terutama pecahan Rp100 ribu.
Sejumlah warung di Kecamatan Tanjungpinang Kota dilaporkan telah menerima uang palsu tersebut. Modusnya, pelaku yang diduga seorang pria datang berbelanja menggunakan uang palsu untuk mendapatkan kembalian uang asli.
”Kejadiannya siang kemarin. Pelaku datang belanja minuman seharga Rp10 ribu dan membayar dengan uang Rp100 ribu,” ujar Indra, penjaga warung di Jalan Tabib, Rabu (12/2).
Karena kurang teliti, Indra langsung memasukkan uang tersebut ke dalam laci dan memberikan kembalian dengan uang asli. Ia baru menyadari kejanggalan ketika hendak berbelanja barang dagangan.
”Saya perhatikan, warna uangnya berbeda, lebih kusam dibanding uang asli. Selain itu, logo Bank Indonesia juga tidak ada. Ternyata memang palsu, rasanya mau saya sobek saja,” katanya.
Meski mengalami kerugian, Indra belum membuat laporan ke polisi karena tidak memiliki bukti kuat mengenai identitas pelaku.
Selain warung Indra, sebuah toko fotokopi di Jalan Masjid juga menjadi korban.
Ratna, pemilik toko, mengungkapkan bahwa pelaku datang menggunakan mobil dan membeli minuman seharga Rp10 ribu dengan uang Rp100 ribu palsu.
”Sebenarnya saya sudah ragu, tapi dia mengeluarkan banyak uang dari tasnya, jadi saya terbuai dan tetap menerima uang itu,” kata Ratna.
Ratna menduga pelaku sengaja menargetkan warung-warung kecil untuk menyebarkan uang palsu. Bahkan, sudah ada beberapa pedagang lain yang menjadi korban.
”Informasinya, warga Tambak juga kena Rp200 ribu, warung di bawah sini juga terkena Rp100 ribu. Saya berharap polisi segera bertindak,” pungkasnya. (***)
Reporter : MOHAMAD ISMAIL
Editor : ANDRIANI SUSILAWATI