Buka konten ini
QINGDAO (BP) – Indonesia menghadapi Hongkong pada laga pembuka Badminton Asia Mixed Team Championships (BAMTC) 2025. Laga perdana Grup B ini bakal dimainkan di Conson Gymnasium, Qingdao, Selasa (11/2) pagi. Di pertandingan pertamanya ini, Rinov Rivaldy dkk dipastikan akan turun dengan kekuatan terbaik.
Jika melihat dari kekuatan Hongkong, lawan cukup tangguh di sektor ganda putra dan ganda campuran. Terlebih, adanya nama pemain senior Tang Chun Man yang diprediksi akan bermain rangkap.
Pelatih ganda campuran Rionny Mainaky menuturkan, di pertandingan pertama, tim biasanya akan menurunkan kekuatan yang terbaik. “Jadi dari ganda campuran Hongkong, Tang Chun Man memang harus diwaspadai,” kata Rionny.
Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kabidbinpres PP PBSI itu menyatakan, persiapan untuk ganda campuran sudah bagus. Menyoal Siti Fadia yang diplot bermain rangkap, Rionny menyebut kerjasama dengan pelatih ganda putri sangat baik. Sehingga, Fadia mendapat porsi latihan yang pas di kedua sektor.
“Kerjasama saya dengan Pras (Prasetyo Restu Basuki, pelatih ganda putri) sangat baik. Kami berdua berdiskusi bagaimana Fadia bisa mendapat latihan yang pas di dua sektor,” jelas Rionny.
Menurut Rionny, sejauh ini Fadia cukup menikmati perannya bermain rangkap. “Jadi dengan program latihan yang diberikan bisa cocok dan masuk,” ungkap adik dari Richard-Rexy Mainaky itu.
Sementara itu, wakil ganda putra Muhammad Shohibul Fikri menyatakan, dalam ajang beregu, siapapun yang diturunkan harus siap. Menurutnya, semua laga adalah penentuan.
“Tapi harus bisa main lepas dan tanpa beban. Dari ganda Hongkong kami harus mewaspadai kehadiran Tang Chun Man. Walau spesialisasinya ganda campuran tapi dia bisa bermain ganda putra, jadi kami tidak boleh lengah,” ujarnya.
Fikri menambahkan bahwa dia siap turun dengan siapa saja. Baik dengan pasangannya Daniel Marthin, ataupun dua pemain lain seperti Rahmat Hidayat dan Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan. “Karena latihan sudah lama bersama. Sementara kalau lawan yang bertukar pasangan, kami juga harus cepat membaca polanya,” terang Fikri. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO