Buka konten ini
BATAM KOTA (BP) – Ketua Komisi II DPRD Batam, Muhammad Yunus Muda, menyoroti harga elpiji 3 kilogram (kg) bersubsidi atau gas melon di Batam yang saat ini mencapai Rp21 ribu. Padahal, harga tersebut telah sesuai dengan Surat Keputusan Wali Kota Batam. Namun, jika pemerintah pusat menetapkan penyesuaian harga, maka harga di Batam harus turun hingga maksimal Rp20 ribu sesuai aturan yang berlaku.
“Kalau ada penyesuaian harga dari pusat, tentu harus diturunkan. Tidak boleh lebih dari Rp20 ribu,” kata Yunus seusai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Pertamina Kepri dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam, Senin (10/2).
Ia menegaskan bahwa DPRD Batam akan terus memperjuangkan penyesuaian harga ini agar masyarakat tidak dirugikan. Pada rapat selanjutnya, DPRD berencana memanggil sejumlah pihak terkait untuk membahas masalah ini lebih mendalam. Bahkan, jika ditemukan penyimpangan dalam distribusi atau penentuan harga elpiji bersubsidi, pihaknya akan membentuk panitia khusus (pansus).
“Kami ingin subsidi ini tepat sasaran. Hak masyarakat miskin harus terpenuhi. Sedangkan bagi yang tidak berhak, menggunakan elpiji 3 kilogram adalah tindakan yang salah karena bukan hak mereka,” ujar Yunus.
Ia juga menilai bahwa kemampuan ekonomi masyarakat Batam relatif lebih baik dibandingkan dengan daerah lain. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya efisiensi anggaran dan alokasi subsidi agar benar-benar diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Masyarakat miskin berhak mendapatkan elpiji 3 kilogram. Sementara itu, bagi yang mampu secara ekonomi, berdosa jika masih menggunakan elpiji bersubsidi,” tegasnya.
Menanggapi isu ini, Sales Branch Manager Pertamina Patra Niaga Area Kepulauan Riau, Gilang Hisyam Hasyemi, menyatakan bahwa distribusi elpiji 3 kilogram di Batam berjalan relatif baik dibandingkan dengan daerah lain.
“Alhamdulillah, untuk wilayah Batam distribusinya relatif lebih baik. Jauh lebih stabil dibandingkan wilayah lain seperti di Jawa yang sering me-ngalami kelangkaan,” kata Gilang.
Pertamina, lanjutnya, akan terus menjaga stabilitas distribusi menjelang Ramadan dan Idulfitri. ”Harapannya, hingga masa Satgas Ramadan dan Idulfitri nanti, distribusi tetap terjaga dengan baik. Masyarakat bisa mendapatkan elpiji 3 kilogram dengan mudah di pangkalan resmi Pertamina,” katanya.
Mengenai penjualan elpiji di tingkat pengecer, Gilang menegaskan bahwa Pertamina mengikuti aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. ”Kami hanya sebagai operator, jadi prinsipnya kami mengikuti kebijakan pemerintah, baik pusat maupun daerah. Kami juga terbuka untuk evaluasi jika diperlukan,” tutupnya. (*)
Reporter : ARJUNA
Editor : RATNA IRTATIK