Buka konten ini
NONGSA (BP) – Angka kecelakaan lalu lintas di Kepulauan Riau (Kepri) meningkat 18 persen dalam setahun terakhir. Merespons kondisi ini, Polda Kepri resmi menggelar Operasi Keselamatan Seligi 2025 yang ditandai dengan apel gelar pasukan di Lapangan Utama Polda Kepri, Senin (10/2).
Sebanyak 395 personel dikerahkan untuk mengawasi dan menindak pelanggaran lalu lintas di seluruh wilayah Kepri. Dengan mengusung tema Tertib Berlalu Lintas Guna Terwujudnya Asta Cita, operasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berkendara demi keselamatan bersama.
Direktur Lalu Lintas Polda Kepri, Kombes Tri Yulianto, mengatakan jumlah kecelakaan lalu lintas di Kepri terus meningkat setiap tahun. Pada 2023, tercatat 1.223 kasus kecelakaan, sementara pada 2024 jumlahnya melonjak menjadi 1.446 kasus.
“Kecelakaan masih sering terjadi akibat rendahnya kepatuhan terhadap rambu lalu lintas. Oleh karena itu, fokus utama kami dalam Operasi Seligi 2025 adalah pembinaan dan sosialisasi,” ujar Tri.
Operasi ini menitikberatkan pada empat aspek utama, yakni pengemudi, kendaraan, jalan, dan lingkungan.
Sosialisasi keselamatan berkendara dilakukan melalui pemeriksaan kelayakan kendaraan (ramp check), tes kesehatan bagi pengemudi, serta pengecekan kadar alkohol dan narkoba, khususnya bagi sopir angkutan umum.
Selain itu, Polda Kepri berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memperbaiki jalan rusak dan memasang rambu lalu lintas di titik-titik rawan kecelakaan. Pengawasan ketat juga diterapkan di kawasan wisata yang diprediksi mengalami lonjakan kendaraan saat libur Lebaran guna mengurangi risiko kecelakaan akibat kepadatan lalu lintas.
“Kami berharap masyarakat semakin sadar bahwa tertib berlalu lintas bukan sekadar untuk menghindari tilang, tetapi demi keselamatan diri sendiri dan orang lain,” tambah Tri.
Berbeda dengan razia lalu lintas biasa, Operasi Seligi 2025 lebih menitikberatkan pada edukasi dibandingkan penindakan. Polda Kepri menargetkan 40 persen kegiatan untuk pembinaan dan sosialisasi, serta 20 persen untuk penindakan hukum bagi pelanggar.
Dengan strategi ini, masyarakat diharapkan lebih memahami pentingnya kepatuhan dalam berlalu lintas, bukan karena takut ditilang, tetapi karena kesadaran akan keselamatan berkendara.
Sebagai daerah berkembang, Batam dan wilayah lain di Kepri mengalami lonjakan jumlah kendaraan yang pesat. Jika tidak diimbangi dengan peningkatan kesadaran berlalu lintas, risiko kecelakaan akan terus meningkat.
Operasi Keselamatan Seligi 2025 menjadi langkah strategis Polda Kepri dalam menekan angka kecelakaan dan menciptakan budaya berkendara yang lebih aman. Masyarakat diimbau untuk selalu mematuhi aturan lalu lintas dan menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama dalam berkendara.
Polisi Awasi Pengemudi hingga Kendaraan ODOL
Polresta Barelang juga turut menggelar Operasi Keselamatan Seligi 2025 selama 14 hari, mulai 10 hingga 23 Februari.
KBO Satlantas Polresta Barelang, Ipda Yudi Patra, mengatakan operasi ini menitikberatkan pada empat aspek utama, yakni pengemudi, kendaraan, jalan, dan lingkungan. Operasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tertib berlalu lintas demi menciptakan budaya berkendara yang lebih aman.
Dalam operasi ini, polisi menargetkan sejumlah pelanggaran, di antaranya bus yang menggunakan klakson telolet, kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL), kendaraan travel gelap, serta mobil barang yang mengangkut penumpang. Jika ditemukan pelanggaran, polisi akan menindak sesuai aturan yang berlaku.
Yudi menambahkan bahwa operasi ini tidak hanya berfokus pada penindakan, tetapi juga edukasi kepada masyarakat. Dari total pelaksanaan operasi, 40 persen ditargetkan untuk pembinaan dan sosialisasi, sementara 20 persen dialokasikan untuk penindakan hukum bagi pelanggar. Ia berharap masyarakat mematuhi aturan lalu lintas bukan hanya saat operasi berlangsung, tetapi setiap saat saat berada di jalan.
”Kesadaran masyarakat menjadi faktor utama dalam menciptakan lalu lintas yang tertib dan aman. Selama ini, kami juga sudah sering melakukan sosialisasi terkait aturan berkendara,” tutupnya. (*)
Reporter : Azis Maulana, YOFI YUHENDRI
Editor : RATNA IRTATIK