Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Tim badminton Indonesia tak mampu meraih gelar juara pada ajang Indonesia Masters 2025. Di babak final yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (26/1), dua wakil Merah Putih sama-sama gagal menjadi kampun.
Tunggal putra Jonatan Christie ditundukkan wakil Thailand Kunlavut Vitidsarn (21-18, 17-21, 21-18). Lalu, ganda putra Fajar Alfian/Rian Ardianto takluk dari duo Malaysia Man Wei Chong/Kai Wun Tee (11-21, 19-21).
Ini menjadi sejarah buruk kedua bagi tim ruan rumah di Indonesia Masters. Sejak diselengarakan pada 2010, sudah dua edisi Indonesia tak meraih. Selain tahun ini, kegagalan serupa terjadi pada edisi 2021.
“Walau belum meraih hasil maksimal, tapi saya sudah melakukan yang terbaik. Kunlavut main sangat baik, sabar, dan mencoba main lebih tenang,” ungkap Jonatan saat berikan keterangan usai pertandingan.
Jojo -sapaan akrabnya- menilai Kunlavut benar-benar berusaha agar tidak melakukan kesalahan sendiri. “Di pertengahan set ketiga, saat reli-reli panjang, dia main sabar dan tahan,” akunya.
Juara Asian Games 2018 Jakarta itu menuturkan, kondisi di lapangan terus berubah dan berbeda dengan laga sebelumnya. “Adaptasi di lapangan agak kagok sedikit. Tapi, Kunlavut juga pasti merasakan hal yang sama. Itu bukan menjadi alasan,” ucapnya.
Jojo kecewa tidak bisa memaksimalkan gelar juara. “Karena target pribadi dan pelatih di sini menjadi juara, karena ada kesem-patan. Jujur saya kecewa,” kata-nya. Jojo lalu memberikan catatan ke pengurus PBSI. Dia mendesak dilakukannya regenerasi dengan menaikkan pemain junior. Sebab, sudah cukup lama dia bersama Anthony Sinisuka Ginting menjadi dua andalan Indonesia di setiap event yang dijalani. “Mereka butuh jam terbang. Pemain-pemain seperti Alwi Farhan, Mohammad Zaki Ubaidillah, dan Saut (Yogannes Marcellyno),” katanya.
Menurutnya, untuk pemain muda jangan dulu melihat hasil karena butuh jam terbang untuk menghadapi lawan-lawan yang peringkatnya ada di atas. “Jangan satu-dua kali kalah, langsung tak dikirim lagi. Hal tersebut nantinya berpengaruh pada rasa percaya diri pemain,” sarannya. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO